Roh SMA Bali Mandara Benchmark Pendidikan, Dewa Palguna: Jangan yang Baik dari Pemimpin Sebelumnya Dihabiskan!

30 Mei 2022, 13:40 WIB
Mantan hakim Mahkamah Konstitusi RI, I Dewa Gede Palguna bertanya-tanya tentang kebijakan penghapusan keistimewaan SMA dan SMK Negeri Bali Mandara dan menjadikannya sekolah biasa-biasa saja alias reguler di bawah kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster, Minggu, 29 Mei 2022. /Kadek KS


PotensiBadung.com- Tentu ada alasan mendasar kenapa sejumlah pejabat negara memuji setinggi langit keberadaan SMAN dan SMKN Bali Mandara.

Di antaranya Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim, dan lain-lain.

Salah satu pemicu apresiasi tersebut adalah prestasi yang diukir siswa-siswi dari kaum miskin yang bersekolah di sekolah tersebut di tingkat nasional dan internasional.

Baca Juga: Pernah 'Kantongi' Messi dan Ronaldo Duet Jordi Amat Elkan Baggott + Pratama Arhan Bakal Ngeri, Sandy Walsh?

Baca Juga: UPDATE Bursa Transfer Persebaya: Batal Gaet Jefferson Assis, Aji Santoso Cari Gol Getter, Marco Simic Masuk Ra

Kondisi inilah yang membuat mantan hakim Mahkamah Konstitusi RI, I Dewa Gede Palguna bertanya-tanya tentang kebijakan penghapusan keistimewaan SMA dan SMK Negeri Bali Mandara dan menjadikannya sekolah biasa-biasa saja alias reguler di bawah kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster.

Padahal dari bibir sang gubernur sendiri pernah terucap bahwa SMA dan SMK Negeri Bali Mandara adalah sekolah kaum marhaen yang begitu dicita-citakan oleh pendiri negeri ini, Ir. Soekarno sehingga program tersebut harus dilanjutkan.

Dewa Palguna menilai roh sistem SMAN dan SMKN Bali Mandara memiliki sistem pendidikan berasrama yang mampu menghasilkan siswa berprestasi dan keluar dari jerat kemiskinan. Kemiskinan sendiri tegasnya menjadi persoalan pelik yang dihadapi Indonesia sejak berpuluh-puluh tahun lamanya dan hingga kini masih nyata terjadi di tanah air.

Baca Juga: 2 LINK LIVE STREAMING Timnas Indonesia vs Venezuela Toulon Tournament 30 Mei 2022, Tanpa Marselino Ferdinan?

Baca Juga: Duet Persib Bandung Ciro Alves dan David da Silva Pamer Skill, Persebaya Belum Aman, Bali United Beri Senyuman

"Idealnya sistem sekolah ini dijadikan benchmark pendidikan Bali bahkan Indonesia, bukan sebaliknya dihapus oleh Gubernur Bali Wayan Koster," ucapnya dalam dialog publik bertajuk "Mau Dibawa Kemana Pendidikan Bali?" yang digelar oleh Forum Komunikasi Peduli Pendidikan Bali di Denpasar, Minggu, 29 Mei 2022.

Tak pelak, tandas Dewa Palguna, keinginan Gubernur Bali Wayan Koster menghapus sistem pendidikan SMAN dan SMKN Bali Mandara menjadi sekolah reguler di tahun 2022 mendapat reaksi dari masyarakat.

“Semestinya prestasi SMAN Bali Mandara menjadi benchmark atau tolok ukur bagi sekolah reguler yang memiliki sumber daya yang lebih baik, orang tua mampu, akses terhadap pendidikan lebih terbuka,” tandas tokoh publik bernama lengkap Dr. I Dewa Gede Palguna, SH., M.Hum yang mengemban amanah sebagai anggota Mahkamah Konstitusi Periode 2015-2020 itu menyampaikan kritiknya.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA! Pemerintah Belanda Siapkan Beasiswa Nuffic Neso untuk Pelajar Indonesia

Baca Juga: FIFA Match Day Indonesia vs Bangladesh: Jadwal, Harga Tiket, Syarat dan Cara Membeli, Ini Info Live Streaming
Dewa Palguna menggarisbawahi bahwa SMAN dan SMKN Bali Mandara dengan input siswa yang miskin, tingkat kecerdasan yang rendah, kemudian dengan dana relatif kecil terbukti berhasil menghasilkan luaran kualitas yang besar.

Salah satu di antaranya yang lulus cumlaude dengan beasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM) bahkan dipercaya oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim sebagai konsultan hukum Kemendikbudristek RI.

Alumni SMAN Bali Mandara bernama Kadek Sudiarsana ini juga membidangi program beasiswa yang diberikan kepada siswa miskin berprestasi di seluruh provinsi di Indonesia, termasuk Provinsi Bali.

Baca Juga: 5 Tips Cepat Belajar Bahasa Asing, Ini Rumus Lekas Mahir Berbagai Bahasa ala Putu Ayu Mustiari

Baca Juga: Sudah Mepet, Jefferson Assis Dikabarkan Batal Gabung Persebaya Surabaya, Kenapa?

"Secara naluriah lulusan SMA dan SMK Negeri Bali Mandara memiliki naluri untuk menolong orang lain untuk keluar dari kemiskinan. Secara otomatis ada berapa orang miskin yang ditolong oleh lulusan sekolah ini. Lingkungan paling dekat adalah keluarganya sendiri,” tandas Dewa Palguna.

Dewa Palguna juga mengkritik persoalan kebijakan SMAN dan SMKN Bali Mandara menguak bahwa terjadi persoalan besar dalam pendidikan di Bali.

Ia pun menyarankan pemerintah untuk mengkaji ulang kebijakan penghapusan sistem pendidikan SMAN dan SMKN Bali Mandara.

“Dipertimbangkan lagi. Kita membutuhkan roh SMAN dan SMKN Bali Mandara. Jangan yang baik dari pemimpin sebelumnya dihabiskan,” sarannya. ***

Editor: Dinda Fitria Sabila

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler