POTENSI BADUNG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar meninta dunia penerbangan wasapda terkait potensi terbentuknya awan kumulonimbus, hingga 11 April 2021 mendatang.
Awan pekat ini disebut bisa terbentuk di Balo karena dampak siklon tropis Seroja.
"Untuk penerbangan yang berbahaya memang kondisi cuaca di mana ada pembentukan awan kumulonimbus," kata Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar Iman Faturahman saat dihubungi, Kamis 8 April 2021.
Baca Juga: Tebang Pohon Sonokling untuk Bale Bengong, Pria di Bali Ditangkap
Baca Juga: Penumpang di Bandara Ngurah Rai Bali Sudah Bisa Gunakan GeNose dengan Biaya Rp40 Ribu Hari Ini
Iman mengatakan awan jenis ini berbahaya karena memicu cuaca buruk seperti angin kencang.
Kemudian ketebalan awannya bisa membuat jarak pandang pilot berkurang.
"Dengan adanya awan ini ada kemungkinan angin kencang dan bisa mengganggy rute pesawat, jarak pandang pendek," kata dia.