Cerita ABK yang Kapalnya Tenggelam di Samudra Hindia, 'Kapal Kami Dihantam Badai Ombak Setinggi 7 Meter'

- 21 Mei 2021, 13:24 WIB
ABK Indonesia setelah tiba di Pelabuhan Benoa, Bali pada Jumat 21 Mei 2021.
ABK Indonesia setelah tiba di Pelabuhan Benoa, Bali pada Jumat 21 Mei 2021. /


POTENSI BADUNG - Badai besar sempat menghantam Kapal Bandar Nelayan 188 di Samudra Hindia, akibat badai yang menurut versi para anak buah kapal (ABK) tak bisa dibayangkan kedatangannya itu, kapal berakhir bocor.

Total ada 20 ABK KM Bandar Nelayan 188 yang saat itu dibuat panik dengan datangnya badai gelombang setinggi lebih dari tujuh meter ini.

Kapal ikan asal Pelabuhan Benoa itu dinyatakan terdampar di perairan laut sebelah barat Perth Australia usai ruang Mein kapal mengalami kebocoran dan kemasukan air pada tanggal 13 Mei 2021 lalu.

Baca Juga: 19 ABK Kapal Bandar Nelayan yang Tenggelam di Samudera Hindia Dievakuasi ke Bali, Dijemput KRI

Meski dinyatakan selamat, insiden itu membuat para ABK mengalami trauma. Salah satunya yang diceritakan oleh sang kapten kapal, Mugiyono.

Pria asal Cilacap, Jawa Tengah, itu sudah menjadi kapten kapal KM Bandar Nelayan 188 selama tiga tahun.

Pada tanggal 8 April 2021, seperti biasanya kapal yang dinahkodai bertolak dari pelabuhan Benoa Denpasar, Bali menuju fishing ground.

Baca Juga: Kejagung Sita Hotel di Bali dan Jakarta Milik Tersangka Kasus Asabri

Pada tanggal 13 Mei 2021, pada koordinat 31° 10.70' S 102° 16.32' E (radial 206°/ 1.520 Nm, ruang mesin kapal itu dinyatakan bocor. Akibatnya, kapal itu pun tidak bisa berlayar lagi dan hanya hanyt dibawa arus.

Hal ini terjadi karena adanya badai gelombang setinggi 7 meter yang menghantam kapal tersebut di tengah samudra.

Halaman:

Editor: Mifta Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah