Bongkar Kasus Imigrasi, Ariel 'Suardana' Kritik Arteria Dahlan dan Kejati Bali

- 20 November 2023, 09:01 WIB
Potret Pengamat hukum Made "Ariel" Suardana
Potret Pengamat hukum Made "Ariel" Suardana /Dok/PotensiBadung

PotensiBadung.com - Pengamat hukum Made "Ariel" Suardana bukan hanya mengapresiasi langkah Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali dalam membongkar kasus dugaan pungli dengan modus "jualan" fasilitas Fast Track di Imigrasi Bandara Ngurah Rai, Bali. Dia juga menyoroti soal pandangan Arteria Dahlan, yang menurutnya tidak patut ditiru.

Ungkap Ariel, dalam membongkar kasus yang melibatkan oknum Imigrasi di Bandara Ngurah Rai.

Jelas dia, hal ini merupakan langkah tepat dan terukur dalam menindak oknum petugas Imigrasi yang berlaku curang dan menguntungkan dirinya sendiri.

Baca Juga: Polres Jembrana Gagalkan Penyelundupan 19 Ekor Penyu Hijau

Baca Juga: Waduh, Sampah di Besakih Dibuang ke Jurang

"Ini sudah masuk melakukan tindakan menerima suap kemudian memberikan keistimewaan kepada orang tertentu," katanya, Senin 20 November 2023.

"Saya tidak setuju kalau korupsi seperti ini mengikuti saran Arteria Dahlan dengan menegur. Karena ini tindak Pidana beda halnya kalau masalah administrasi kekeliruan," imbuhnya.

Misalnya, urusan surat atau pelaporan yang tidak sesuai dengan nomenklatur baru ditegur diarah jangan malah dipidana. "Lha ini kan sudah memperkaya diri sendiri atau kelompoknya," ungkapnya.

Baca Juga: Kasus Fast Track Bandara, Kejati Bali Tegaskan Tak Ada Pesanan dan Jebakan

Baca Juga: Shayne Pattynama Lupakan Kekalahan dari Irak, Janjikan Hal Ini Saat Timnas Indonesia Lawan Filipina

Dia juga menilai aneh jalan pikiran Arteria Dahlan. Sebab, dia adalah anggota DPR RI, di mana pernyataan ini dapat menciptakan kegamangan dan keraguan aparat penegak hukum nanti jika ada peristiwa yang sama lain.

"Penegak bisa ragu nantinya tangkap apa dia malah negosiasi sendiri berkedok pembinaan atau pencegahan. Nah ini kan jauh berbahaya lagi.

Aparat penegak hukum ibaratnya punya senjata, tapi dia hanya hunus saja namun tidak dihujamkan.

Kemudian setelah menghunus senjata, kemudian dia berubah menjadi preman malah memalak. Ini justru tidak efektif," paparnya panjang lebar.

Baca Juga: Apa Benar Kakanwil Kemenkumham Bali Ngadu ke Arteria Dahlan?

Baca Juga: Bela Oknum Imigrasi Pelaku Pungli, Netizen Bully Arteria Dahlan

Di sisi lain, langkah Kejati Bali itu memang patut di apresiasi paling tidak akan berimbas tidak beraninya oknum lain bermain-main "menjual" fasilitas Fast Track. Ini sangat berbahaya, jika dimanfaatkan oleh teroris maupun bandar narkoba.

"Sampai sejauh ini saya menilai langkah bagus OTT di Bali yang bisa menyasar tempat lain juga sehingga KPK tidak perlu datang lagi jauh jauh ke Bali termasuk wacana membuat KPK di daerah menjadi tidak perlu lagi," sebutnya.

Untuk itu perlu diperkuat Kejaksaan dan Polri dengan penugasan yang sama yaitu Penindakan maka akan ada graeget lagi dalam pemberantasan. korupsi.

"Saya juga mengkritik kejaksaan karena kok hanya satu tersangka saja. Ini tidak mungkin, karena kasus korupsi karena biasanya sistematis. Dan memerlukan pemegang kewenangan dan eksekutornya," tukasnya. ***

Editor: Ariex Pratama


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah