Niluh menilai pernyataan provokatif tersebut tak mewakili rakyat Bali yang toleran dan cinta damai.
“Pernyataan provokatif diatas tidak mewakili rakyat Bali yang toleran dan cinta damai,” katanya.
“Kami terlahir dari keluarga berbeda latar belakang suku, adat, dan keyakinan, dan kami hidup rukun berdampingan. Ketjup sayang dari Mbok Niluh,” sambungnya.***