Network
PotensiBadung.com - Kelakuan penggiat media sosial Ratna Sarumpaet yang keluar rumah pada saat hari Suci Nyepi di Bali, Senin (11/3), kemarin menimbulkan kekecewaan yang mendalam.
Para tokoh Bali meminta agar mertua Rio Dewanto itu diberikan sanksi baik sanksi adat maupun pidana. Katakanlah Ni Luh Djelantik dan Gede Suardana, mereka sangat menyesalkan tindakan Ratna Sarampaet.
"Penindakan sanksi adat terhadap pelanggar aturan Nyepi," cuit Ni Luh Djelantik melalui instagramnya, dikutip Rabu (13/3/2024).
Perempuan yang terpilih sebagai Anggora DPD RI Dapil Bali pada Pemilu 2024 itu menganggap Ratna Sarumpaet sama sekali tidak memiliki jiwa toleransi sebagai unat beragama.
Sangat disayangkan seorang penggiat media sosial seperti Ratna Sarumpaet memgaku tidak mengetahui jadwal Nyepi.
"Buk lain kali gunakan HP Ibuk untuk cari informasi. Dimana bumi dipijal di sana langit Ibuk junjung," kata Ni Luh.
Sementara Gede Suardana menilai Ratra Sarumpaet mencari sensasi dengan keluar rumah saat semua orang di Bali sedang diam dalam rumah.
Menurut Gede Suardana permohonan maaf dari Ratna Sarumpaet tidak cukup, harus diberikan sanksi hukum.
"Jadi permohonan maaf saja tidak cukup harus diberikan sanksi hukum yang tegas," katanya.
