Network
PotensiBadung.com – Sedang viral di media sosial TikTok yang menunjukkan anak kecil yang diperkirakan berumur 4-5 tahun ini gesekkan kemaluannya pada sofa, begini penjelasan dari dokter.
TikTok seain menjadi platform hiburan, ternyata juga bisa menjadi tempat bertukar pikiran bagi orang tua yang baru memiliki anak.
Salah satu orang tua mengunggah sebuah video di akun TikToknya yang menunjukkan tingkah anaknya yang menimbulkan tanda tanya.
Pengguna TikTok dengan username @maecila ini mengunggah video anaknya yang menggesekkan alat kemaluannya pada sofa.
Baca Juga: Jelang Cremonese vs AC Milan: Ajang Unjuk Gigi Untuk Origi
Pada video tersebut terlihat bahwa anak perempuan itu kemungkinan berusia 4-5 tahun.
“Ada yang sama gak anaknya punya kebiasaan begini, kira-kira kenapa ya?” tulisnya pada video tersebut.
Hal ini tentunya mengundang pertanyaan dari orang tua yang juga memiliki anak dengan kebiasaan yang sama.
Bahkan ada beberapa pengguna TikTok yang mengatakan bahwa dirinya saat umur yang sama juga memiliki kebiasaan yang sama.
Menanggapi hal yang sedang viral ini, salah satu dokter yang aktif memberikan edukasi di media sosial menjelaskan hal tersebut.
Baca Juga: Pelatih Arema FC Sabar Menangani Tim, Javier Roca: Belum 100 Persen
dr.S.Tumpal Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A melalui akun Instagram miliknya @dr.andreas.spa menjelaskan fase yang sedang dialami anak tersebut.
“Fase perkembangan ini terjadi saat anak berusia 3–6 tahun. Seorang anak akan suka mengamati dan menyentuh alat kelaminnya,” jelas dr. Andreas pada unggahannya pada 6 November 2022.
Pada tahap ini, anak mulai menyadari jenis kelaminnya sendiri dan melakukan masturbasi.
Dokter menjelaskan bahwa di tahap ini anak sedang mengenal diri mereka sendiri baik sebagai laki-laki atau perempuan dari visi mereka sendiri.
Anak usia 3-6 tahun ini sedang mengenal tentang alat kelamin maupun dari pendidikan seks yang diajarkan oleh orang tua tentang gender.
Orang tua tidak perlu khawatir jika pada fase ini anak cenderung menyentuh alat kelaminnya, karena perilakunya didasari oleh rasa ingin tahu dan kecenderungan anak untuk mengeksplorasi tubuhnya.
Ini tidak didasarkan pada hasrat seksual, sebab di usia ini, hasrat seksual anak sudah pasti belum terbentuk.
Tetapi hal ini tidak boleh dibiarkan sebaiknya, dilakukan pengalihan dengan kegiatan positif dan awasi penggunaan gadget pada anak.***
