Baca Juga: Jalan-jalan di Bali: 3 Tempat Fenomenal dan Bersejarah, Bisa Puas Cuci Mata Juga
Dia tak hanya cantik fisik semata, melainkan juga memiliki kecerdasan, dan tingkah laku yang biasa dikenal dengan istilah inner beauty.
Sebagai putri Bali asal Ubud, gadis kelahiran 25 tahun lalu ini, ingin memperjuangkan edukasi bagi anak, dan pemberdayaan perempuan Inilah visi misi utamanya mengikuti ajang ini.
"Bagi saya edukasi adalah nomor satu, karena itu saya berusaha membuat kampanye di media sosial bernama Break Even. Misi Break Even adalah,“Breaking inequality through education and empowerment especially for girls"," kata Laksmi Selasa 18 Januari 2022.
Baca Juga: Usai Donor, 16 Komunitas Bagikan Sembako ke Warga Terdampak Pandemi di Denpasar
Menurut dia, karena hanya dengan edukasi bisa memberikan pemberdayaan, dan menurut riset yang pernah dilakukan, edukasi untuk perempuan dan keluarga berencana adalah solusi utama untuk melawan perubahan iklim di dunia.
Menurut Laksmi, isu utama yang diangkat dalam Pemilihan Putri Indonesia 2022 adalah masalah edukasi. Pandemi covid-19 sangat merugikan anak sekolah dari sisi edukasi mereka.
"Saya sempat bicara dengan pendiri Bali Children Foundation, Margaret Barry, tentang ancaman penurunan literasi, terutama di desa terpencil seperti Desa Songan di Bangli, Bali. Selain itu saya mengadvokasikan sastra Indonesia dan budaya, tentunya melalui kerja sama dengan Ubud Writers and Readers Festival," tambahnya.
Baca Juga: Kabar Gembira, Ubud Village Jazz Festival Akan Digelar di Masa Pademi Covid-19
Laksmi memiliki alasan lain mengapa mengambil bagian dalam konteks PPI 2022. Sebagai putri asli Bali, ia memiliki tanggung Jawa moral untuk berjuang demi Bali di masa pandemi Covid-19 ini.