" Saya memilih maju sebagai calon dari Bali dan hanya dari Bali, karena saya adalah orang Bali, saya dibesarkan di Ubud dan saya sangat bersyukur dibesarkan di daerah yang budaya sangat kuat dan alamnya sangat subur juga memiliki komunitas indah," jelas Laksmi.
Laksmi akan memberikan yang terbaik dalam ajang ini sebagai wujud terima kasih kepada Pulau Dewata dan keluarga besarnya di Ubud.
" Tantangan umum, saat covid-19 adalah ketidakpastian tapi saya selalu mencoba berpikir positif dan memanfaatkan situasi sebaik mungkin. Contohnya mempersiapkan, fisik jika tidak bisa olahraga di gym saya akan olahraga dirumah atau outdoor, saya harap semua berjalan lancar sampai final nanti, " ujarnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi akan Kunjungi Ubud, Bali, Tinjau Vaksinasi
Digital dan Sosial Media
Laksmi juga mengapresiasi kinerja Yayasan Putri Indonesia (YPI) dan panitia PPI yang menyelenggarakan ajang ini secara daring ditengah pandemi Covid-19.
Penyelenggara menyesuaikan dengan perkembangan digital di dunia saat ini.
"Pandemi ini juga memberikan peluang
untuk Yayasan dan PPI untuk menggunakan digital dan sosial media, karena dunia kita sekarang sangat digital," ujarnya.
Ia mengatakan, 3 B yaitu Beauty, Brain, dan Behavior adalah kriteria Yayasan dan PPI dalam memilih putri-putri terbaiknya. Laksmi percaya diri dan optimistis memiliki kriteria tersebut dan beberapa pengalaman unik yang bisa menjadi referensi para juri memilihnya.
Baca Juga: Tanah Longsor di Ubud Gianyar Tewaskan Dua Wisatawan, Bocah 8 Tahun Masih dalam Pencarian