Network
PotensiBadung.com – Indonesia Development Research (IDR) terus menodorong pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo dan Menteri Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Pandjaitan utuk mempercepat penggunaan Vaksin Nusantara secara masif.
IDR percaya bahwa riset yang dilakukan oleh dr. Terawan selaku mantan Menteri Kesehatan dapat menjadi alternatif utama bagi pemulihan Pandemi Covid-19.
Pada Rabu, 25 Agustus 2021 di Jakarta, Direktur Eksekutif IDR, Fathorrahman Fadli menjelaskan bahwa hasil kajian atas riset yang dilakukan oleh dr. Terawan telah menghasilkan model vaksinasi dengan menggunakan metode denritik.
Hal ini seharusnya mendapatkan apresiasi dari pemerintah.
Pasalnya, langkah dr. Terawan dinilai sangat tepat mengingat wabah Covid-19 dikabarkan sering bermutasi.
“Dunia sudah mengakui hasil kerja Tim Riset Pak Terawan dalam menanggulangi wabah Covid-19, nunggu apalagi?” ucap Fathorrahman Fadli.
Fathorrahman juga meminta pemerintah untuk mengambil langkah tegas dan tidak berputar-putar karena vaksin yang ampuh sudah ditemukan oleh anak bangsa sendiri.
Baca Juga: Pekan Olahraga Nasional 2021 di Papua, Simak 4 Fakta Menarik dan Unik di Baliknya
Menurut Fathorrahman, ada dua keuntungan yang didapatkan jika Presiden Jokowi mempercepat penggunaan Vaksin Nusantara secara masif.
Pertama, Indonesia akan kembali tenang dan stabil karena rakyat dapat bekerja seperti sebelumnya. Dengan demikian maka beban berat rakyat dapat segera pulih.
Kedua, Presiden Jokowi dan Luhut akan terhindar dari fitnah yang selama ini berkembang secara negatif. Fitnah negatif yang dimaksud Fathorrahman adalah tudingan bahwa negara sedang berbisnis dengan rakyatnya.
Baca Juga: Ramalan Shio Besok Rabu 25 Agustus 2021 untuk Shio Tikus, Shio Kerbau, Shio Macan, dan Shio Kelinci
Terakhir, Fathorrahman menambahkan bahwan Vaksin Nusantara karya dr. Terawan terbukti ampuh menyembuhkan Covid-19 tanpa efek samping.
Artinya, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang berhasil menemukan cara mengobati Covid-19 dengan tepat dan efisien.
"Turki saja sudah memesan 250 juta vaksin nusantara karya tim dokter Terawan, mengapa kita mesti tidak percaya pada karya bangsa sendiri," tegasnya.***
