Sempat Dikabarkan Hilang Semalaman, Nelayan di Karangasem Akhirnya Ditemukan Selamat

19 April 2021, 10:45 WIB
Ketut Subrata (39), seorang nelayan asal Dusun Tunas Sari, Tianyar, Karangasem, Bali, sempat dikabarkan hilang. /Basarnas Bali/

POTENSI BADUNG - Ketut Subrata (39), seorang nelayan asal Dusun Tunas Sari, Tianyar, Karangasem, Bali, sempat dikabarkan hilang.

Ia berangkat melaut sejak Minggu 18 April sore.

Namun hingga malam, ia belum juga kembali. Pihak keluarga lantas melaporkan hal ini ke Basarnas Bali.

Baca Juga: Info Kecelakaan di Denpasar, Semalam 4 Kejadian, Korban Dirujuk ke RS Wangaya dan Puri Raharja

Baca Juga: Desa Adat Kesiman Denpasar Tutup Ashram Krishna Balaram, 'Tak Ada Kompromi untuk Perusak Adat'

Sebelumnya ia pergi melaut sejak Minggu sore sekitar pukul 16.00 Wita dengan menggunakan jukung di seputaran Perairan Tianyar Timur.

"Kami terima laporan dari Polair Kubu pukul 05.20 Wita dan segera menggerakkan 9 personil dari Pos SAR Karangasem menuju lokasi," terang Gede Darmada, selaku Kepala Kantor Basarnas Bali.

Menurut kesaksian, biasanya apabila Ketut Subrata pergi melaut sore hari, ia kembali sekitar pukul 20.00 Wita.

Baca Juga: Leeds United vs Liverpool Menjadi Momen Si Merah Menjaga Asa Rebut Tiket Liga Champions Musim Depan

Baca Juga: Ramalan Semua Zodiak Senin 19 April 2021: Adaptasi Situasi Baru di Awal Pekan

Kurang lebih pukul 07.35 Wita hari Senin 19 April 2021 kembali diterima laporan bahwa target telah ditemukan dalam keadaan selamat.

Dari pengakuannya, jukung yang digunakan alami mati mesin.

Beruntung ia segera ditemukan dan selanjutnya jukung ditarik kembali ke Tianyar.

Setelah kurang lebih 45 menit berselang, jukung beserta target telah sandar di Perairan Tianyar Segara Katon Kabupaten Karangasem.

Dalam upaya pencarian turut melibatkan unsur SAR dari Basarnas Bali, Balawista BPBD Karangasem, Polairud Pos Kubu Karangasem, SPKKL Bakamla Bali, nelayan setempat beserta pihak keluarga.

Darmada mengimbau masyarakat, khususnya nelayan agar lebih memperhatikan keselamatan dikala cuaca kurang bersahabat.

Saat melaut wajib mempersiapkan media pelampung sebagai upaya antisipasi apabila terjadi kondisi berbahaya.

Menurut informasi yang dikeluarkan dari BMKG kondisi cuaca ekstrem dan potensi gelombang tinggi diperkirakan akan berlangsung hingga tanggal 22 April 2021.

Bahkan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI menerbitkan maklumat pelayaran untuk seluruh Kepala Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Indonesia yang memiliki tugas dan wewenang terkait keselamatan pelayaran.***

Editor: Imam Reza W

Tags

Terkini

Terpopuler