Ngerinya Infeksi Jamur Hitam di India, Penyakit Mematikan Setelah Covid-19, Pasien Kehilangan Mata

- 24 Mei 2021, 19:11 WIB
Seorang wanita dengan kesulitan bernapas menerima perawatan di sebuah klinik yang didirikan oleh seorang penduduk desa setempat di Desa Parsaul, Greater Noida, di negara bagian utara Uttar Pradesh, India.*
Seorang wanita dengan kesulitan bernapas menerima perawatan di sebuah klinik yang didirikan oleh seorang penduduk desa setempat di Desa Parsaul, Greater Noida, di negara bagian utara Uttar Pradesh, India.* /Reuters /Adnan Abidi

Seorang penderita bernama Anil Wankhede (54) mengalami sakit kepala dan mata kanan bengkak setelah dia keluar dari rumah sakit setelah dirawat karena Covid-19.

Dia mengatakan kepada The Sun bahwa dia tidak mencari bantuan medis lebih lanjut karena saudaranya Mahendra telah membayar untuk perawatannya.

"Saya tidak ingin merepotkan saudara saya lagi dengan masalah baru. Dia telah melakukan banyak hal untuk saya,” kata Anil seperti yang dikutip dari The Sun.

Sepuluh hari setelah ia mengalami gejala jamur hitam, Anil diberitahu oleh Dr Akshay Nair bahwa mata kanannya harus dicabut dan jaringan sinusnya diambil.

"Jika kita tidak menghilangkan seluruh isinya, bersama dengan semua jaringan, saraf dan kelopak mata, infeksi dapat menyerang otak," ujar Dr Nair.

"Pada tahap itu, kami tidak bisa menyelamatkan hidup mereka," imbuhnya.

Pihak berwenang India menyatakan bahwa sedang bekerja untuk mengurangi kekurangan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit jamur hitam, ketika sistem perawatan kesehatannya dihantam gelombang besar infeksi Covid-19.

Setidaknya 7.250 kasus Covid-19 dengan jamur hitam seperti itu telah ditemukan di seluruh negeri pada 19 Mei, menurut laporan media lokal.

"Dalam pertempuran kami ini, tantangan baru lain dari jamur hitam juga muncul akhir-akhir ini," kata Perdana Menteri India Narendra Modi dalam tweet-nya pada Jumat 21 Mei 2021.

India memiliki jumlah kasus Covid-19 tertinggi kedua di dunia dan telah melaporkan sekitar 250.000 infeksi dan 4.000 kematian setiap hari.

Halaman:

Editor: Mifta Putra

Sumber: Ringtimes Bali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah