Jalan-jalan ke Bali: Meriahnya Festival Air Suwat Gianyar, Kamu Ikut Bermain Dijamin Bisa Lupa Sama Gadget

- 20 Januari 2022, 10:29 WIB
Jalan-jalan di Bali. Kemeriahan dan keseruan acara Festival Air Suwat di Desa Adat Suwat, Gianyar, Bali. Youtube BALI VLOG & REVIEW (Gusde Dharmayasa).
Jalan-jalan di Bali. Kemeriahan dan keseruan acara Festival Air Suwat di Desa Adat Suwat, Gianyar, Bali. Youtube BALI VLOG & REVIEW (Gusde Dharmayasa). /


PotensiBadung.com - Jalan-jalan di Bali tidak salahnya mengunjungi satu desa di Gianyar, Desa Adat Suwat.

Di sana panorama alam sangat memanjakan dan bisa membuat kamu betah berlama-lama di sana.

Di Desa Adat Suwat kamu pun akan terhipnotis dengan keramahan warganya. Satu di antara yang saat ini dikenal di Desa Adat Suwat adalah tradisi unik warga setempat.

Baca Juga: Jalan-jalan di Bali: 3 Tempat Fenomenal dan Bersejarah, Bisa Puas Cuci Mata Juga

Jalan-jalan di Bali. Kemeriahan dan keseruan acara Festival Air Suwat di Desa Adat Suwat, Gianyar, Bali. Youtube BALI VLOG & REVIEW (Gusde Dharmayasa).
Jalan-jalan di Bali. Kemeriahan dan keseruan acara Festival Air Suwat di Desa Adat Suwat, Gianyar, Bali. Youtube BALI VLOG & REVIEW (Gusde Dharmayasa).

Baca Juga: Jalan-jalan di Pulau Dewata: Harga Tiket Bali Safari & Marine Park Gianyar, Liburan Plus Edukasi

Tradisi itu adalah bagaimana warga setempat menjaga tradisi budaya di tengah gempuran tren modernisasi, yaitu Festival Air Suwat (FAS).

Kamu harus tahu jika FAS ini mengangkat kesucian air dengan tujuan warga dapat pengaruh positif.

FAS ini digelar pada penghujung dan awal tahun, yakni setiap tanggal 30, 31 Desember dan 1 Januari.

Baca Juga: Bayaran 4 Pemain Asing Ansan Greeners Musim 2022, Asnawi Mangkualam sampai Duo Brazil, Berikut Profilnya

Puncak dari FAS ini adalah ritual Perang Air atau dalam bahasa setempat dikenal dengan sebutan Mendak Tirta dan Siat Yeh.

Nah jika kamu ikut langsung dalam FAS, dipastikan akan menitipkan atau meninggalkan gadget atau smartphone kamu.

Alasannya sederhana, kamu pasti tidak mau keseruang dalam prosesi terganggu. Kalau masih nekat mengeluarkan smartphone dipastikan akan basah, kotor terkena lumpur, bahkan kalau terlepas bisa hilang.

Baca Juga: Arema FC Miliki Pemain Muda Berbakat, Shin Tae-yong Angkut Jebolan Akademi di FIFA Match Day

Kamu juga harus tahu, FAS ini satu di antara tujuannya adalah mengingatkan kembali warga, remaja dan anak-anak tentang tradisi permainan di zaman dulu yang jauh dari kemudahan teknologi smartphone.

Sehingga, tetua dan Trena-truni (organisasi pemuda-pemudi) di sana ingin menggelar FAS membawa pada permainan masa lalu, jauh dari smartphone agar tradisi tidak hilang ditelan zaman.

Berikut adalah urutan prosesi dalam FAS yang ada di Desa Adat Suwat, Gianyar, Bali.

Hari pertama;

FAS di hari pertama digelar pada tanggal 30 Desember. Akan ada upacara adat untuk membuka FAS, termasuk acara trekking.

Di sana akan ada prajuru, warga setempat, dan panitia menyisir alur jalan persawahan melewati terasering.

Mereka, masing-masing akan membawa karung untuk menyimpan sampah yang ada di sepanjang jalan yang dilalui.

Kamu harus tahu, siapa yang mendapat sampah paling banyak akan pulang membawa hadiah yang luar biasa.

Setelah itu, akan ada penanaman 50 jenis pohon yang juga bagian dari sarana untuk upakara atau upacara.

Hari kedua;

Untuk hari kedua tanggal 31 Desember, warga akan melanjutkan FAS dengan tradisi mendak tirta yang dimulai pukul 08.00 WITA.

Warga akan pergi ke sumber mata air dikenal dengan nunas tirta ke beji (sumber air bersih dan suci) di alur sungai atau Tukad Melangge.

Tirta atau air ini nantinya dibawa ke desa untuk dijadikan sarana siat yeh atau perang air keesokan harinya.

Masuk pukul 15.00 WITA, akan ada permainan tradisional di tengah sawah. Kamu bisa melihat banyak permainan tradisional.

Mulai dari permainan seru seperti tarik tambang, menangkap bebek, mengusung kendi dan sebagainya.

Permainan ini diciptakan kembali untuk mengajak anak-anak muda mengingat masa lalu permainan orang tua di masa lalu.
 
Tak akan ada smartphone yang membuat candi saat kamu ikut terjun bermain di tengah sawah.

Sudah dipastikan kamu akan larut dalam permainan berbalur lumpur dan air. Nah, acara ini dibuka untuk umum.

Jadi jika kamu sedang jalan-jalan di Bali, bisa mencoba ikut FAS di Desa Adat Suwat.

Hari ketiga;

Hari ketiga FAS ini masuk pada tahun baru, tanggal 1 Januari. Di hari ketiga ini FAS masuk acara puncak plus penutupan.

Semua warga Desa Adat Suwat berkumpul di perempatan desa (catus pata) atau dalam kosmologi lokal, disebut lokasi bertemunya berbagai unsur energi.

Di sana lah warga akan melakukan perang air yang dibawa dari mata air suci. Siat yeh ini memiliki tujuan membasuh (melukat) untuk menapaki hari baru, dan semangat baru, di tahun yang baru.

Peserta atau warga akan saling menyiramkan air tanpa ada kemarahan atau ketersinggungan. Semua bahagia dan saling menyayangi.

FAS di hari terakhir ini juga bersifat untuk umum, selain warga setempat kamu juga bisa ikutan. Seru kan, jangan membawa smartphone, nanti basah.***

Editor: Mifta Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x