Network
PotensiBadung.com - Invasi Rusia ke Ukraina turut berimbas pada gelaran G20 pada akhir tahun ini.
Dilansir PotensiBadung.com dari Reuters, Amerika Serikat dan sekutu Baratnya sedang menilai apakah Rusia harus tetap berada dalam kelompok ekonomi utama G20 setelah invasinya ke Ukraina.
Penasehat Keamanan Nasional Presiden AS, Jake Sullivan mengatakan, tidak bisa menjadikan Rusia rekan bisnis di lembaga-lembaga internasional dan dalam komunitas internasional.
Baca Juga: Selain Mantan Bupati Tabanan yang Jadi Tersangka KPK, Pejabat Bali Lainnya Turut Terseret, Ini Sosoknya
Amerika Serikat dan Sekutunya menyadari bahwa China, India, Brasil, Afrika Selatan, Arab Saudi, atau lainnya tidak akan setuju dengan pengusiran Rusia dari G20.
Bahkan sumber menyatakan, kemungkinan negara-negara tersebut akan memveto setiap dorongan Barat untuk mengusir Rusia dari badan tersebut.
Dengan pemikiran ini, sumber mengatakan AS dan sekutunya bisa saja melewatkan pertemuan G20 di Bali.
Baca Juga: Siap-Siap Migrasi Dari TV Analog! Kemenkominfo Umumkan Siaran TV Digital Mulai 30 April untuk Daerah Ini
“Ada diskusi tentang apakah pantas bagi Rusia untuk menjadi bagian dari G20," kata dia," kata seorang sumber senior G7.
"Jika Rusia tetap menjadi anggota, itu akan menjadi organisasi yang kurang bermanfaat," lanjutnya.
Presiden AS Joe Biden pun turut mengatakan menurutnya Rusia harus dikeluarkan dari ekonomi utama G20 dan topik itu diangkat selama pertemuannya dengan para pemimpin dunia di Brussel pada Kamis pagi.
“Jawaban saya adalah ya, tergantung pada G20,” kata Biden, ketika ditanya apakah Rusia harus dikeluarkan dari grup tersebut.
Baca Juga: Persipura Gilas PSIS Semarang, PSM Makassar Terancam, Suporter Mulai Khawatir : Peduli Diri Sendiri
Biden juga mengatakan jika negara-negara seperti Indonesia dan lainnya tidak setuju dengan penghapusan Rusia, maka dalam pandangannya, Ukraina harus diizinkan untuk menghadiri pertemuan tersebut.
Sebagaimana diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin bermaksud untuk menghadiri KTT G20 yang diselenggarakan oleh Indonesia akhir tahun ini.
Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar Rusia di Jakarta yang mengatakan pada hari Rabu, menyusul seruan oleh beberapa anggota agar negara tersebut dilarang dari G20.
Baca Juga: Komentar Pelatih Persebaya Hadapi Calon Champions, Aji Santoso : Bali United Menang, Mereka Juara
"Tidak hanya G20, banyak organisasi berusaha untuk mengusir Rusia.... reaksi Barat benar-benar tidak proporsional," kata duta besar Lyudmila Vorobieva pada konferensi pers pada hari Rabu, 23 Maret 2022.***
