Setelah diberitahu pihak sekolah, ME dibubungi ayahnya, saat itu siswa ini mengaku sedang berada di Desa Sembung, Mengwi, Badung.
Baca Juga: Perbedaan Antibodi COVID-19 dari Vaksin dan Antibodi dari Infeksi
Sekitar pukul 19.00 WITA, ia mengirim pesan via WhatsApp kepada orang tuanya,
"Meme sing demen ngelah panak care tiang" (ibu tidak suka punya anak seperti saya). "Setelah menerima pesan, korban kembali ditelepon oleh ayahnya. Dia mengaku sedang berada di wilayah Cau Belayu," imbuh petugas tadi.
Selang beberapa menit, sang ayah kembali menghubungi anaknya, namun saat itu handphone putranya ini sudah tidak aktif lagi.
Baca Juga: 2 Anggota KKB di Papua Tewas Ditembak, 1 Lagi Kabur Bawa AK 47
Berkali-kali dihubungi ponsel yang bersangkutan juga tidak tersambung.
Sekitar pukul 21.00 WITA, ayahnya mendapat informasi dari seorang warga yang curiga anaknya menceburkan diri dari jambatan Titi Gantung dengan ketinggian sekitar 200 meter.
"Memastikan kabar itu, orangtuanya mendatangi TKP dan menemukan motor Beat, pakaian seragam sekolah serta handpone. Setelah dipastikan barang-barang milik anaknya, dia melapor ke Polsek Marga," ungkapnya.
Baca Juga: Gadis 15 Tahun Tewas Minum Potasium di Buleleng, Korban Kelima yang Bunuh Diri dalam Satu Keluarga