Prof. H. Henri Subiakto Kritik Moralitas Jokowi

- 12 Februari 2024, 11:24 WIB
Potret Prof. H. Henri Subiakto
Potret Prof. H. Henri Subiakto /Antara/

PotensiBadung.com - Prof. H. Henri Subiakto, guru besar di Universitas Airlangga Surabaya, terus menggulirkan suara kritis terkait etika dan moralitas tokoh-tokoh yang dianggap merusak demokrasi.

Salah satu tokoh yang menjadi sorotannya adalah Presiden Joko Widodo, yang dianggap sebagai sosok yang seharusnya menjadi penyangga integritas, kejujuran, dan keberanian dalam menyuarakan kebenaran, bukan malah menjadi ancaman terhadap demokrasi dan konstitusi.

Baca Juga: Waka Polda Brigjen Pol Dr. I.G.K. Budhi Ingatkan Netralitas Polri Harga Mati

Baca Juga: Kajati Bali Ketut Sumedana Bangun Penegakan Hukum Berbasis Kearifan Lokal

"Orang yang dibesarkan demokrasi dari nothing jadi something, siapa yang mengenal dia sebelum 2014?," tanya dia. Kita bangga betul, orang yang tidak dikenal, bukan anak jenderal bisa jadi presiden.

Kita bangga betul karena itu hasil reformasi dan demokrasi
Namun semua itu akhirnya pudar setelah adanya putusan MK yang melenggangkan Gibran Rakabuming Raka.

"Jangan mengaku demokrasi, tapi memupuk dinasti," terangnya dalam acara Indonesia Lawyer Club yang dipandu oleh wartawan senior dan pemimpin redaksi TVOne, Karni Ilyas dikutip PotensiBadung.com dari video TikTok @eowhuihui, Senin 12 Februari 2024.

Ia menegaskan bahwa perubahan sikap dan tindakan Jokowi, terutama terkait skenario kasus Mahkamah Konstitusi yang dinilai merugikan demokrasi, menjadi perhatian banyak pihak.

Prof. Henri Subiakto juga menyoroti bagaimana demokrasi seharusnya memberikan kesempatan bagi siapa saja, termasuk anak "nothing" menjadi "something", seperti yang dialami oleh Jokowi. ***

Editor: Pratama


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x