ABG Korban Penganiayaan di Opera Club Lapor Polisi, Ini Klarifikasi Owner Club

- 3 Juni 2022, 10:26 WIB
Suasana diskotek opera saat beroperasi
Suasana diskotek opera saat beroperasi /Hari Santoso/PotensiBadung

PotensiBadung.com - Kasus dugaan penganiayaan di Opera Club, Jalan Camplung Tanduk No.15, Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung, berlanjut ke ranah hukum.

Pasalnya, korban ABG, berdarah Indonesia-Prancis berinisial BN, 17, bersama sang Ibu NN, 42, didampingi kuasa hukum Erick Kaligis datang dan membuat Laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Bali, Kamis (2/6).

Erick yang merupakan anak kandung dari pengacara Kondang OC Kaligis menyatakan, telah terbit laporan polisi dengan nomor LP/ B/ 295/ VI/ 2022/ SPKT/ Polda Bali/ Kamis 2 Juni 2022.

Baca Juga: Tim U-19 Tundukkan Ghana, Pelatih Bangladesh Prediksi Tim Shin Tae Yong Lolos Kualifikasi Piala Asia 2023

Baca Juga: Daftar Lengkap Skuad Timnas Indonesia Kualifikasi Piala Asia, Persib Bandung Kirim 3 Nama, Bali United Berapa?

Yakni telah terjadi kekerasan fisik terhadap anak sebagai mana dimaksud dalam pasal 80 Jo Pasal 763 UU RI No.17, Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti UU No. 1, tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.

"Ya, korban diduga dianiaya di Opera Club Bali, Jalan Seminyak, Minggu (29/5) sekitar pukul sekitar pukul 04.30. Jadi, terlapor dalam lidik," ungkap Erick via telepon, Kamis malam (2/6). Ditambahkan, pergaulan anak ABG di luar rumah, orang tua tidak bisa memantau setiap saat. Tapi, nasehat pun terus berikan.

Paska kejadian, orang tua sedang beristirahat (tidur), secara diam-diam sang anak keluar bertemu teman. Ternyata mereka kurang lebih 6 orang, saling ajak ke tempat hiburan malam. Walaupun demikian yakni masih ABG, mereka dibiarkan masuk ke tempat tersebut oleh petugas sekuriti. "Tak selang lama, setelah mendapat tempat dan minuman sudah berada di meja, datang orang tak dikenal dan membuat keonaran," sebutnya.

Baca Juga: Bagi Bali United, Persebaya Tak Lagi Tim Kuat, Bagaimana Persib dan Bhayangkara FC, Begini Kata Pemain

Baca Juga: Diperkuat Pilar Persib, Pelatih Timnas Bangladesh Puji Marc Klok CS, Javier Cabrera Yakin Lolos Piala Asia

Mengutip keterangan BN, sang pengacara mengatakan, teman dari ABG ini didorong. Melihat hal itu, BN sempat bertanya ke temannya “Are You Ok?”, dijawab baik-baik saja walaupun sempat didorong orang tak dikenal. Sayang saat itu, temannya justru disikut lagi hingga BN pun ikut tergeser karena setelah sikut, mereka didorong. Secara spontan BN bertanya kenapa orang yang mendorong, kenapa mereka digituin.

"Saat itu, klien saya yang disasar. Orang yang menyikut itu mendekat ke arah BN. Ada lagi seorang datang dari samping dan mencekik sehingha terdapat tanda memar pada leher," ungkap Erick sembari mengatakan, saat dicekik BN ditendang dibagian perut dan pinggang oleh orang yang sempat mendekat ke orangnya tadi.

Baca Juga: Lirik Lagu, Chord dan Kunci Gitar Harga Diriku dari Wali Band, Trending di Tiktok

Baca Juga: Uji Coba PSS Sleman Vs Bai United, Apakah Laga Digelar Tanpa Penonton? Nih Jawaban Manajemen

BN merasa kesakitan dan sempat sesak napas. Lalu datang sekuriti kemudian merangkul BN dengan cara piting pada leher. ABG ini diseret keluar secara kasar. Pihak sekuriti juga menarik beberapa dari pembuat onar itu keluar. Ketika berada di depan club, mereka (orang tak dikenal) meminta maaf kepada BN dan temannya yang disikut termasuk didorong lebih awal itu.

Karena BN masih merasa kesakitan pada perut, pinggang dan leher, ia tidak merespons permintaan maaf mereka. Kurang lebih 3 pria tak dikenal, satunya diduga petugas Opera karena mengenakan baju kerja club bertuliskan opera di bagian punggung, kembali dipersilahkan masuk kembali. Setelah beberapa menit berada di luar bagian depan Club, kemudian BN dan temannya dipersilahkan untuk masuk dan menempati meja yang dipesan.

Tak berselang lama, pria yang tadinya mengenakan pakaian kerja bertuliskan Opera menghampiri BN. Diduga karyawan di tempat tersebut, ABG ini merasa aman. Sayang, justru ia dirangkul secara kasar dan berdiri di dekat meja. Pria itu menayakan dari mana asal BN. Usai menjawab, ia terus mengencangkan rangkulan dengam cara piting. ABG keturunan Indonesia-Prancis ini merasa tidak nyaman.

Baca Juga: Lirik Lagu, Chord dan Kunci Gitar Harga Diriku dari Wali Band, Trending di Tiktok

Baca Juga: Puji Pesona Tepian Sungai Aare di Postingannya, Momen Menyedihkan Atalia Ikhlas dengan Kondisi Eril

Ia menawarkan minimum pada pria itu, agar melepaskan pitingan pada leher. Pria yang mengenakan baju bertuliskan Opera malah berkelit dan berkata, "Kenapa aku dikasi, aku bisa ambil sendiri". Lalu di jawab oleh BN, "Aku menghargai, makanya mau memberi. Tapi kalau tidak mau, tidak apa". Saat itu, BN ketakutan dan memanggil sekuriti, namun dibiarkan. Oknum sekuriti yang dipanggil pun cuek.

Beruntung ada seorang karyawan cewek yang menghampirinya lalu membantunya. Tak berselang lama setelah diduga oknum karyawan mengenakan baju Opera itu bergeser, pria yang awal menyikutnya itu datang dan menjambak rambut anak ini. "Ya dari belakang, rambutnya dijambak. Klien saya langsung mengadu ke sekuriti tentang pelayanan. Sebab dianiaya oleh tiga orang berbeda. Lagi-lagi BN diseret menjauh dari mejanya oleh sekuriti," bebernya.

Tiga pria yang tadi malah mendekat dan memarahi BN, karena tidak terima aksi mereka diadukan ke sekuriti. "Bahkan klien saya diaancam untuk ditusuk jika tidak keluar dan pulang. BN pun memilih pulang," timpalnya. Disambung NN selaku ibu kandung, mengetahui sang anak dianiaya. Sang ibu pun tak tinggal diam. Bahkan sang anak menceritakan, saat hendak pilang usai diperlakukan tak wajar, malah seorang oknum sekuriti mendekatinya.

Baca Juga: CEK DISINI! Jadwal Kualifikasi Piala Asia 2023, Shin Tae Yong Tak Boleh Lengah Hadapi Kuwait Tengah Malam

Baca Juga: PLN Ingatkan Warga di Bali Jelang Galungan dan Kuningan, Akibatnya Fatal

"Oknum itu meminta duit ke anaknya. Aneh bangat," kilah sang ibu sembari mengatakan, ia berusaha berkomunikasi ke pihak manajemen via telepon keesokan harinya. Lalu dalam komunikasi, diduga salah satu manajemen berinisial AN Warga Negara Jerman terkesan angkuh. "Ia justru memojokkan saya. Katanya kalau lapor maka saya (korban) bakalan kalah. Memang mereka tidak ada itikad baik," tutur sang ibu.

Terkait dengan ini, sang owner Opera Club sapaan Ali meminta untuk klarifikasi pemberitaan sebelumnya. Ketika dijumpai di kawasan Sentral Parkir, Kamis (2/6) sekitar pukul 12.30, kepada awak media, sempat menyatakan bahwa pada pemberitaan awal, selaku pemilik tidak sempat dikonfirmasi. Walaupun demikian, ia membenarkan ada peristiwa itu. Yang mana, ada sedikit keributan namun dapat dilerai oleh sekuriti. "Benar ada ribut sesama tamu. Tapi mereka sudah damai," timpalnya. ***

Editor: Hari Santoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah