Network
PotensiBadung.com - Kejaksaan Tinggi Bali akhirnya menetapkan tersangka dalam perkara pungutan liar atau pungli/ penyalahgunaan fasilitas FAST TRACK di Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai. Seorang tersangka itu adalah HS, Kepala Seksi Pemeriksaan I Kantor Imigrasi Kls I Khusus TPI Ngurah Rai.
"Tersangka HS ditetapkan berdasarkan surat penetapan tersangka Nomor:1421/N.1.5/Fd.2/11/2023 tanggal 15 November," tandas Asisten Bidang Tindak Pidana Khusus Kejati Bali, Dedy Kurniawan, dan Kasipenkum Kejati Bali, Putu Agus Eka Sabana, Rabu (15/11/2023).
Dijelaskan, hasil penyidikan yang dilakukan Tim Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Bali, didapatkan minimal 2 alat bukti berupa keterangan saksi-saksi, alat bukti surat dan barang bukti serta alat bukti petunjuk.
Baca Juga: Edan! Ternyata Fast Track Imigrasi Bandara Ngurah Rai juga Dijual Online sampai Rp1 Juta per Kepala
Baca Juga: Jualan Fasilitas Fast Track, Oknum Imigrasi Bali Kantongi Rp 200 Juta Per Bulan
"Tersangka HS disangka melanggar pasal 12 huruf a jo pasal 12 huruf b UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 64 KUHP," katanya.
Dijelaskan lebih lanjut, HS diduga menerima gratifikasi dalam pungutan layanan fast track yang mestinya gratis.
"Peranannya dalam tindak pidana sebagai pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya," tambahnya.
Baca Juga: Pungli Fast Track Imigrasi Bandara Ngurah Rai Coreng Pariwisata Bali, Ketua DPRD Badung 'Sakit Gigi'
