Network
Baca Juga: Buka Puasa Bersama Umat Muslim di Bali, Wayan Koster Minta Maaf...
"Kami menyediakan 30 autogate di terminal kedatangan yang dapat digunakan oleh WNI (semua jenis paspor), WNA (paspor elektronik) pemegang E-VOA, E-Visa, KITAS, KITAP, serta negara subjek BVK yang sudah melakukan registrasi pada laman evisa.imigrasi.go.id. Dengan penggunaan autogate, diharapkan proses pemeriksaan keimigrasian menjadi lebih efektif, efisien, dan lancar," ungkap Suhendra.
Imigrasi Ngurah Rai juga melakukan pengawasan terhadap WNA/WNI dalam perlintasan di TPI Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Tercatat telah dilakukan penolakan kedatangan terhadap WNA sebanyak 318 orang dengan berbagai alasan, termasuk tidak memiliki visa RI, masa berlaku paspor kurang dari 6 bulan, dan hit Interpol. Selain itu, terdapat penundaan keberangkatan terhadap WNA/WNI sebanyak 103 orang.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Hidup WBP, Kadiv Pemasyarakatan Bali Buka Layanan Rehabilitasi Sosial
Baca Juga: Persiapan Dua Periode Bupati Jembrana? Nengah Tamba: Siap
Terhadap pelayanan izin tinggal, Imigrasi Ngurah Rai mencatat jumlah perpanjangan izin tinggal kunjungan (ITK) sebanyak 15.443, penerbitan izin tinggal terbatas (ITAS) sebanyak 104, perpanjangan ITAS sebanyak 935, serta perpanjangan izin tinggal tetap (ITAP) sebanyak 35.
Selain itu, dalam upaya pengawasan dan penegakkan hukum keimigrasian, Imigrasi Ngurah Rai telah memberlakukan tindakan administratif keimigrasian (TAK) berupa pendeportasian sebanyak 37 WNA dan pendetensian sebanyak 27 WNA.
Mayoritas tindakan tersebut diambil karena pelanggaran atas peraturan perundang-undangan atau kasus overstay.
Menutup capaian kinerja triwulan pertama tahun 2024, Suhendra menyampaikan apresiasi kepada seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Kantor Imigrasi Ngurah Rai atas kerja keras yang telah dilakukan. Dia juga berharap agar komitmen, disiplin, dan kolaborasi para pegawai terus ditingkatkan untuk mewujudkan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. ***
