Berbahaya! Krim Pemutih Wajah Ini Picu Kanker

- 22 Mei 2022, 00:00 WIB
Ilustrasi - Krim Pemutih kulit
Ilustrasi - Krim Pemutih kulit /pixabay/photosforyou/

Baca Juga: Perjuangan Bek Persib Eriyanto Menjadi Pesepakbola Profesional, Kerja Serabutan demi Membeli Sepatu

Baca Juga: Rohit Chand Hengkang dari Persija Jakarta, Jakmania Patah Hati: Janji Gak Nangis?

Bahan yang biasa digunakan dalam krim pemutih adalah inhibitor tirosinase (hidrokuinon dan turunannya, arbutin, asam kojat), ekstrak tumbuhan, antioksidan, vitamin (A, B, C, E), peptida, alpha, dan beta asa hidroksil dan turunannya (AHA). Salah satu bahan yang masih banyak ditemukan digunakan untuk mencerahkan kulit adalah senyawa Hidrokuinon.

Hidrokuinon atau 1,4-Dihydroxybenzene memiliki rumus molekul C6H6O2 dengan berat molekul 110,11. Hidrokuinon memiliki bentuk seperti jarum halus berwarna putih, mudah larut dalam air, alkohol, eter, dan memiliki sifat mudah menjadi gelap apabila terkena paparan cahaya dan udara.

Hidrokuinon dalam bentuk krim banyak digunakan untuk menghilangkan bercak hitam pada wajah karena mampu mengelupas kulit bagian luar dan menghambat pembentukan melanin yang membuat kulit tampak hitam.

Baca Juga: Pernah Jadi Saudara Muda Persib Bandung, Kehadiran Pelita Bandung Raya Bak Real Madrid dan Atletico Madrid

Baca Juga: Bukan Hanya Indonesia, Warganet Brazil Turut Kesal Pemainnya Tak Kunjung Dimainkan Tokyo Verdy

Selain itu, hidrokuinon juga digunakan pada kosmetik karena memiliki sifat sebagai antioksidan dan sebagai depigmenting agent alias zat untuk mengurangi warna gelap pada kulit. Hidrokuinon juga dapat digunakan sebagai bahan pengoksidasi pewarna rambut dan penghambat polimerisasi dalam lem untuk pewarna kuku artifisial.

Penggunaan Hidrokinon dilarang dalam kosmetik sesuai Peraturan Kepala Badan POM No. 18 Tahun 2015 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika. Hal ini dikarenakan efek samping penggunaan hidroquinon pada kulit adalah iritasi, kulit menjadi merah atau eritema, dan rasa terbakar.

Efek tersebut akan terjadi apabila pemakaian hidrokuinon dalam konsentrasi tinggi, yaitu di atas 4 persen. Pemakaian hidrokuinon dengan konsentrasi di bawah 2 persen dalam jangka waktu lama atau digunakan secara terus menerus akan menyebabkan leukoderma kontak dan okronosis eksogen.

Halaman:

Editor: Hari Santoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah