Berbahaya! Krim Pemutih Wajah Ini Picu Kanker

- 22 Mei 2022, 00:00 WIB
Ilustrasi - Krim Pemutih kulit
Ilustrasi - Krim Pemutih kulit /pixabay/photosforyou/

 

PotensiBadung.com - Memiliki kulit wajah cerah alami jadi idaman setiap wanita. Survei menunjukkan 1 dari 4 remaja di bawah 18 tahun merasa penting memiliki kulit putih agar bahagia. Padahal secara medis kulit putih belum tentu sehat.

Kondisi inilah yang menyebabkan berbagai produk kecantikan, khususnya pemutih laris manis di pasaran. Sayangnya, banyak orang terkecoh dan justru memperolehnya dengan cara yang tidak aman.

Putu Riana S. Rahayu, S.Si., Apt., M.Si., Pengawas Farmasi dan Makanan (PFM) Ahli Madya BBPOM di Denpasar mengatakan cara memutihkan wajah dimuat dalam berbagai iklan, baik di televisi, website, dan sejenisnya.

Baca Juga: Bobotoh Soroti Kepiawaian Ryohei Miyazaki di Gim Internal Persib, Tim Biru vs Tim Putih, Langsung Dicoret?

Baca Juga: Hadapi Situasi Sulit, Kehilangan 4 Pilar, Shin Tae Yong Tetap Optimis Timnas U-23 Raih Medali Perunggu

Produsen kosmetik berlomba-lomba menciptakan berbagai produk kecantikan. Mereka pun mengklaim bisa memutihkan kulit secara instan. Bukannya jadi putih, krim pencerah yang tak aman justru memberi efek berbahaya bagi kulit.

“Krim pemutih ini mengandung pigmen putih untuk menutupi kulit agar konsumen merasa kulitnya menjadi lebih putih. Padahal sebenarnya kulit terlihat lebih putih karena efek dari penipisan pigmen putih pada lapisan terluar kulit. Tidak ada pengurangan pada kadar pigmen kulit yang sebenarnya,” ucap Putu Riana S. Rahayu.

Imbuhnya, agen pencerah kulit (whitening agents) merupakan bahan atau kombinasi bahan justru mengganggu tahap dari jalur melanogenesis, transfer melanin atau deskuamasi yang menghasilkan penurunan pigmentasi pada permukaan kulit (depigmentasi).

Baca Juga: Perjuangan Bek Persib Eriyanto Menjadi Pesepakbola Profesional, Kerja Serabutan demi Membeli Sepatu

Baca Juga: Rohit Chand Hengkang dari Persija Jakarta, Jakmania Patah Hati: Janji Gak Nangis?

Bahan yang biasa digunakan dalam krim pemutih adalah inhibitor tirosinase (hidrokuinon dan turunannya, arbutin, asam kojat), ekstrak tumbuhan, antioksidan, vitamin (A, B, C, E), peptida, alpha, dan beta asa hidroksil dan turunannya (AHA). Salah satu bahan yang masih banyak ditemukan digunakan untuk mencerahkan kulit adalah senyawa Hidrokuinon.

Hidrokuinon atau 1,4-Dihydroxybenzene memiliki rumus molekul C6H6O2 dengan berat molekul 110,11. Hidrokuinon memiliki bentuk seperti jarum halus berwarna putih, mudah larut dalam air, alkohol, eter, dan memiliki sifat mudah menjadi gelap apabila terkena paparan cahaya dan udara.

Hidrokuinon dalam bentuk krim banyak digunakan untuk menghilangkan bercak hitam pada wajah karena mampu mengelupas kulit bagian luar dan menghambat pembentukan melanin yang membuat kulit tampak hitam.

Baca Juga: Pernah Jadi Saudara Muda Persib Bandung, Kehadiran Pelita Bandung Raya Bak Real Madrid dan Atletico Madrid

Baca Juga: Bukan Hanya Indonesia, Warganet Brazil Turut Kesal Pemainnya Tak Kunjung Dimainkan Tokyo Verdy

Selain itu, hidrokuinon juga digunakan pada kosmetik karena memiliki sifat sebagai antioksidan dan sebagai depigmenting agent alias zat untuk mengurangi warna gelap pada kulit. Hidrokuinon juga dapat digunakan sebagai bahan pengoksidasi pewarna rambut dan penghambat polimerisasi dalam lem untuk pewarna kuku artifisial.

Penggunaan Hidrokinon dilarang dalam kosmetik sesuai Peraturan Kepala Badan POM No. 18 Tahun 2015 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika. Hal ini dikarenakan efek samping penggunaan hidroquinon pada kulit adalah iritasi, kulit menjadi merah atau eritema, dan rasa terbakar.

Efek tersebut akan terjadi apabila pemakaian hidrokuinon dalam konsentrasi tinggi, yaitu di atas 4 persen. Pemakaian hidrokuinon dengan konsentrasi di bawah 2 persen dalam jangka waktu lama atau digunakan secara terus menerus akan menyebabkan leukoderma kontak dan okronosis eksogen.

Baca Juga: PSIS Semarang Rilis 23 Pemain yang Dibawa Lawan Arema FC, Tak Ada Nama Carlos Fortez

Baca Juga: Depak Rohit Chand, Persija Jakarta Sudah Siapkan Penggantinya, Pemain Asal Jepang Beri Kode?

“Terdapat bukti bahwa hidroquinon dapat menyebabkan kanker pada tikus setelah pemberian oral dan dapat menyebabkan okronosis alias kulit gelap dan noda hitam apabila dioleskan pada kulit,” tegas Putu Riana S. Rahayu.

Bebernya, sepanjang Juni 2020 hingga September 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menemukan sebanyak 72 produk berbahaya yang beredar di pasaran. 18 diantaranya merupakan produk kosmetik yang mengandung bahan terlarang atau berbahaya. Salah satunya adalah Hidrokinon.

Efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan kosmetik yang mengandung hidrokinon sangat berbahaya. Sehingga untuk mendapatkan wajah cerah alami, gunakanlah kosmetik yang telah terdaftar di Badan POM dengan nomor izin edar resmi.

Baca Juga: Laga Uji Coba Persib Bandung Lawan 2 Tim Asal Singapura, Catat Tanggal Mainnya, Disiarkan Langsung TV?

Baca Juga: SHIN Tae Yong Ungkapkan Kecewanya Kepada Garuda Muda Saat Kontra Thailand, Bukan Saja Soal Kalah Tapi Soal Ini

Jangan tergiur dengan efek instan yang memutihkan kulit. Pola hidup sehat dengan pola tidur teratur, minum air putih yang cukup serta rajin mencuci muka akan sangat membantu untuk memperoleh kulit cerah alami secara natural.

“Memiliki kulit wajah cerah alami memang menjadi idaman hampir setiap wanita. Namun tetap pastikan untuk memperolehnya dengan cara yang aman dan tidak merusak kulit. Ingat cek KLIK bila membeli kosmetik. Cek kemasan, label, izin edar, dan kadaluarsa,” pesannya. (***)

Editor: Hari Santoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah