Network
PotensiBadung.com - Kejaksaan Agung terus mengembangkan kasus dugaan korupsi fasilitas ekspor minyak sawit mentah (CPO). Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM-Pidsus) melakukan penggeledahan di 10 (sepuluh) lokasi yang terkait dalam Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Pemberian Fasilitas Ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan Turunannya pada bulan Januari 2021 sampai dengan Maret 2022, pada Selasa (5/4) dan Kamis (7/4).
Pada 5 April, dua lokasi penggeledahan adalah Kantor Kementerian Perdagangan di Jakarta di 2 tempat; kemudian Rumah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan RI dan Kantor PT. Mikie Oleo Nabati Industri di Bekasi;
Sedangkan Pada Kamis (7/4), penggeledahan dilakukan di 6 kantor rekanan.
Baca Juga: Replik Korupsi Eks Sekda Buleleng, Jaksa: 5 Saksi Mengaku Dipaksa Menyerahkan Uang Oleh Puspaka
Yakni: Kantor Permata Hijau Group di Medan, kantor Wilmar di Medan, Kantor Musim Mas di Medan, Kantor PT. Incasi Raya di Padang, Kantor Synergy Oil Nusantara di Batam, Kantor Karyaindah Alam Sejahtera di Surabaya, Kantor Sinar Alam Permai di Palembang di 2 tempat.
Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana menerangkan, dari penggeledahan yang dilakukan, telah diamankan untuk dilakukan penyitaan 650 dokumen dan barang bukti elektronik.
Dalam perkara ini, Tim Jaksa Penyidik telah menetapkan 4 (empat) orang Tersangka yaitu IWW (Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan RI), MPT (Komisaris PT. Wilmar Nabati Indonesia), SM (Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Group (PHG)), dan PTS (General Manager di Bagian General Affair PT. Musim Mas).
Baca Juga: Karo Hukum Kemendag Jadi Saksi Kasus Korupsi Baja Paduan, Penyidik Cecar Ini
Baca Juga: Wilmar Sponsor Persis Solo Tersandung Korupsi Minyak Goreng, Kaesang Tegaskan Tak Ikut Campur
