Peringatan Dini BMKG untuk 11 Provinsi, Bali Waspada Waktu-waktu Kritis Hujan hingga Pekan Depan

- 21 Februari 2021, 07:45 WIB
Ilustrasi hujan.
Ilustrasi hujan. /Pexels/Vlad Chetan
 
POTENSIBADUNG.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini untuk 11 Provinsi pada hari Minggu 21 Februari 2021.
 
Prediksi sejumlah provinsi itu akan dilanda hujan lebat serta petir dan angin kencang mulai malam hingga pagi hari.
 
Peringatan dini itu sebagaimana dikutip dari PikiranRakyat.com berdasarkam informasi dari laman resmi BMKG, bmkg.co.id.
 
 
 
Potensi waktu-waktu kritis itu diprediksi bakal terjadi hingga kurun sepekan ke depan.
 
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa hujan yang terjadi pada malam hingga dini hari dan berlanjut hingga pagi merupakan waktu kritis dan patut diwaspadai.
 
“Umumnya kejadian hujan terjadi malam hingga dini hari dan berlanjut sampai pagi hari. Ini merupakan waktu-waktu yang kritis dan perlu diwaspadai,” kata Dwikorita pada konferensi pers secara daring pada Sabtu 20 Februari 2021 di Jakarta.
 
Kondisi cuaca ekstrem telah terpantau adanya seruakan udara dari Asia yang cukup signifikan. Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan awan hujan di Indonesia bagian barat.
 
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini pada 18 hingga 19 Februari 2021 yang memprediksi wilayah Jabodetabek diguyur hujan dengan intensitas deras hingga sangat deras dengan intensitas hujan mencapai 100 hingga 150 mm.
 
Adapun, dari laman resmi bmkg.go.id, didapati peringatan dini dikeluarkan di 11 provinsi Indonesia.
 
 
 
Berikut daftar peringatan dini wilayah berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang pada 21 Februari 2021.
 
1. Bali
2. Jawa Timur
3. Kalimantan Selatan
4. Kalimantan Tengah
5. Lampung
6. Nusa Tenggara Barat
7. Nusa Tenggara Timur
8. Sulawesi Selatan
9. Sulawesi Tengah
10. Sulawesi Tenggara
11. Sumatra Selatan
 
Sementara, sejumlah provinsi juga berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir:
 
1. DKI Jakarta
2. Kalimantan Timur
3. Maluku
 
Sementara, wilayah Jabodetabek juga dilaporkan telah terjadi intensitas hujan tinggi yang mengakibatkan banjir di mana-mana.
 
Berdasarkan data yang dihimpun BMKG, tercatat curah hujan tertinggi terjadi di Pasar Minggu yang mencapai 226 mm per hari, kemudian di Sunter Hulu yang mencapai 197 mm per hari, di Lebak Bulus yang mencapai 154 mm per hari, dan di Halim yang mencapai 176 mm per hari.
 
 
 
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menyampaikan bahwa kondisi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek disebabkan oleh sejumlah faktor.
 
Ada 4 faktor yang dominan penyebab cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek, yaitu:
 
1. Seperti pada 18 hingga 19 Februari terpantau adanya seruakan udara dari Asia yang cukup signifikan mengakibatkan peningkatan awan hujan di Indonesia bagian barat.
 
2. Aktivitas gangguan atmosfer di zona equator (Rossby equatorial) mengakibatkan adanya perlambatan dan pertemuan angin dari arah utara membelok tepat melewati Jabodetabek, sehingga terjadi peningkatan intensitas pembentukan awan-awan hujan.
 
3. Adanya tingkat labilitas dan kebasahan udara di sebagian besar wilayah Jawa bagian barat yang cukup tinggi yang menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jabodetabek.
 
4. Adanya daerah pusat tekanan rendah di Australia bagian utara yang membentuk pola konvergensi di sebagian besar Pulau Jawa yang berkontribusi dalam peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di barat Jawa, termasuk Jabodetabek.
 
Selain faktor penyebab cuaca ekstrem, Deputi Bidang Meteorologi Guswanto juga mengatakan ada sejumlah faktor yang menyebabkan DKI Jakarta direndam banjir, yaitu hujan yang jatuh di sekitar Jabodetabek bermuara di Jakarta hingga daya dukung lingkungan.
 
“Ada beberapa faktor penyebab banjir di DKI Jakarta, yaitu hujan yang jatuh di sekitar Jabodetabek yang bermuara di Jakarta. Kemudian, hujan yang jatuh di Jakarta sendiri serta ada pasang laut. Selain itu daya dukung lingkungan juga sangat berpengaruh,” kata Deputi Bidang Meteorologi Guswanto. ***
 
 

Editor: Mifta Putra

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x