Baca Juga: Kronologi Sadio Mane Dikecam, Setelah Lontarkan Candaan Tentang Liverpool
Akan tetapi menurut Drs. I Gusti Agung Gede Putra selaku mantan Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Departemen Agama RI, diperkirakan Hari Raya Galungan sudah dalam dirayakan oleh umat Hindu di seluruh tanah air, sebelum populer di Bali.
Lalu juga menurut lontar Purana Bali Dwipa, Hari Raya Galungan pertama kali dirayakan pada hari Purnama Kapat (Budha Kliwon Dungulan) di tahun 882 Masehi atau tahun Saka 804.
Artinya hari Raya Galungan sudah ratusan puluhan tahun lalu dilakukan oleh umat hindu di berbagai penjuru tanah air.
Baca Juga: Kronologi Sadio Mane Dikecam, Setelah Lontarkan Candaan Tentang Liverpool
Kemudian juga mengenai makna hari Raya Kuningan adalah memasang kolem, tamiang dan endong sebagai simbol senjata Dewa Wisnu karena menyerupai Cakra.
Lalu keunikan lainnya adalah selain penggunaan warna kuning yaitu persembahyangan harus sudah selesai dilaksanakan sebelum jam 12 siang.
Dijelaskan hal ini dilakukan karena persembahan dan persembahyangan setelah jam 12 siang hanya akan diterima Bhuta dan Kala, sebab para Dewata semuanya telah kembali ke Kahyangan.
Yang artinya menekankan pada pentingnya mengatur atau managemen waktu yang harus dilakukan umat manusia.