Apa itu Watangan Matah? 'Mayat' Hidup yang Ada di Pementasan Calonarang

- 1 November 2022, 08:30 WIB
 Pementasan 108 watangan/instagram denpasarviral
Pementasan 108 watangan/instagram denpasarviral /

PotensiBadung.com - Apa itu Watangan Matah? 'Mayat' yang ada di pementasan Calonarang di Bali.

Membicarakan mengenai seni budaya Bali pasti tidak akan ada habisnya. Salah satu yang menjadi sorotan saat ini adalah pementasan Calonarang dengan "watangan mata".

Watangan menjadi perhatian usai pementasan Calonarang yang melibatkan 108 watangan laki-laki dan perempuan usia 6-60 tahun dj Tabanan.

Pementasan Calonarang yang bertajuk "Katundung Ratna Manggali" ini berlangsung di Gedung Mario, Tabanan pada 31 Oktober 2022.

Baca Juga: Roamer Sejati WAJIB BACA! Tips Jadi Roamer Mobile Legends yang Baik dan Benar dalam Waktu 3 Menit

Pementasan ini pun menjadi viral di sosial media dan menimbulkan pertanyaan bagi yang awam dengan hal ini. Apa sebenarnya watangan ini? Apakah mayat sungguhan?

Dikutip tim PotensiBadung dari Instagram @calonarangtaksu, berikut ini merupakan penjelasan mengenai watangan.

Makna Watangan Matah

Dalam pementasan Calonarang biasanya akan ada orang yang berperan sebagai "Watangan Matah" yaitu mayat-mayatan yang menggambarkan korban dari ilmu leak.

Orang yang berperan sebagai mayat-mayatan akan dibuat seperti meninggal sungguhan, dimandikan dan diupacarai di atas panggung layaknya orang yang sudah meninggal.

Baca Juga: Erik Ten Hag Menyukai Performa Apik yang Ditunjukan Marcus Rashford Dalam Beberapa Pertandingan

Menurut Dr Komang Indra Wirawan S.Sn.M.Fil.H atau yang lebih dikenal sebagai Komang Gases, pada zaman dahulu watangan bukan merupakan pemain utama dalam Calonarang.

Jaman dahulu memang diakui bahwa masyarakat saat itu kurang hiburan sehingga saat penari hanya dengan membawa bayi atau watangan dari boneka.

Berdasarkan perkembangan zaman, inovasi dan kreativitas seniman, maka wujudkanlah peran pembantu dalam pementasan calonarang yaitu orang yang berperan sebagai watangan.

Saat ini menurutnya, ada sugesti di masyarakat jika calonarang tanpa watangan maka Calonarang tersebut terasa ada yang kurang

Makna Watangan Dalam Calonarang
Ia sendiri mengartikan watangan ini sebagai salah satu konsep “Diksa” sebagai media pembersihan/penyudamala untuk menjadikan orang yang menjadi watangan menjadi lebih baik.

Layaknya prosesi Seda Raga dalam mediksha, lebih lanjut lagi Komang Gases mengatakan Dhiksa dalam tatanan calonarang ini tiada lain memproses dirinya dari “jelema menjadi manusa, manusa menjadi suputra”.

Disatu sisi untuk mempertebal keyakinan kepada Ida Sesuhunan di satu sisi untuk memberikan keharmonisan kepada masyarakat.

Bagaimana mengenai siapa saja yang boleh atau bisa menjadi watangan? Komang Gases yang merupakan Ketua Yayasan Gases Bali bercerita kalau orang yang menjadi watangan biasanya harus memiliki legalitas di masyarakat.

Jadi watangan tidak hanya sebatas tidur, namun kesiapan jasmani dan rohan juga kebersihan diri adalah hal yang perlu diperhatikan.

Selain itu masih menurut Komang Gases,
watangan itu konsepnya adalah pasrah dan berserah kepada Ida Sesuhunan.

Jika hal-hal ini tidak diperhatikan, justru bisa mencelakakan orang yang menjadi watangan seperti, tidak berumur panjang, mengalami musibah dan lain sebagainya.***

 

Editor: Imam Reza

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x