Network
PotensiBadung.com - Seorang dosen menanggapi pernyataan Anggota DPD RI Bali Arya Wedakarna (AWK) saat memarahi guru karena menghukum muridnya.
Saat sedang sidak ke salah satu SMK di Denpasar, Arya Wedakarna mendapati beberapa orang murid mendapat hukuman menulis selama 1,5 jam karena telat selama tiga menit.
AWK kemudian memarahi guru tersebut dan menganggap hukuman yang diberikan kepada muridnya adalah pembullyan.
Ia menilai terlambat selama beberapa menit merupakan hal wajar dan tak seharusnya mendapat hukuman menulis selama itu.
Baca Juga: Komit, Rekanan Gerak Cepat Perbaiki Trotoar Jebol Jembatan Titi Sudamala
“Kami aja di kantor pemerintah terlambat 5 menit, 10 menit gak masalah, karena situasional,” ucapnya.
Video yang kemudian menjadi viral ini ditanggapi oleh seorang dosen asal Riau, Afni Zulkifly melalui akun Instagramnyanya @afni.zulkifly.
Afni mengaku malu dengan apa yang dilontarkan oleh AWK yang menilai hukuman tersebut adalah pembullyan.
Tanggapan ini kemudian diunggah kembali oleh akun dari @sedangrame.
Baca Juga: Ramai Lagi Kisruh Tanah Badak Agung, Puri Agung Denpasar Vs Nyoman Liang
“Saya nggak habis nalar ya, terlambat tiga menit lalu dia dihukum apapun oleh guru, itu hak guru untuk mendidik anak-anaknya. Sehingga anak ini tahu ketika dia tidak bersikap disiplin maka akan ada konsekuensi besar yang akan dia hadapi,” katanya, dikutip pada Jumat, 19 Januari 2024.
Menurutnya, disiplin merupakan sebuah PR dari karakter bangsa Indonesia saat ini.
“Disiplin adalah PR dari karakter bangsa kita. Betapa seringnya pejabat-pejabat kita datang terlambat. Menganggap sepele soal waktu. Betapa banyaknya wakil rakyat kita yang harusnya rapat tuh gedung dewannya kosong,” lanjutnya.***
