Menurut Annisa Pohan, kini masyarakat hanya menjadi penonton yang pasif sehingga keadilan tersebut hilang.
“Itu karena kita hanya menjadi penonton pasif, tidak membela keadilan dan tidak ikut berperan aktif ‘memulangkan’ keadilan. Apakah kita akan terus diam?,” kicaunya.
Dia juga mengutip terjemahan dari Quran Surat An-Nisaa (4:135), tentang penegakkan keadilan.
“Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya),” kicau Annisa Pohan.
Annisa Pohan melanjutkan terjemahan dari ayat tersebut, melalui unggahan selanjutnya.
“Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan,” tambahnya.
SBY Menyesal
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengecam keras tindakan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang dinilai telah bersekongkol dengan orang dalam, untuk melakukan kudeta terhadap Partai Demokrat.
SBY menilai apa yang dilakukan itu adalah tindakan yang tidak terpuji dan jauh dari sikap seorang ksatria.