Diduga Lebih Mematikan dari Delta, Ini Fakta NeoCov, Varian Baru Covid-19?

- 3 Februari 2022, 15:00 WIB
Ilmuwan China Temukan Varian Covid NeoCov, Benarkah Ini yang Paling Mematikan dari Semua Jenisnya?/ Unsplash/ Fusion Medical Animation
Ilmuwan China Temukan Varian Covid NeoCov, Benarkah Ini yang Paling Mematikan dari Semua Jenisnya?/ Unsplash/ Fusion Medical Animation /

PotensiBadung.com – Setelah mengalami penurunan kasus Covid-19 pada akhir tahun 2021, di awal tahun 2022, Indonesia kembali digemparkan dengan kasus varian baru, yaitu Omicron.
Meski dianggap memiliki gejala yang ringan dan tidak berbahaya seperti varian Delta, masyarakat diharapkan tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan di mana pun.
Kali ini isu baru hadir dari Wuhan, Tiongkok, yakni terkait beredarnya dugaan varian baru Covid-19, yaitu NeoCov.
NeoCov dianggap lebih mematikan dibandingkan varian Delta, yang pernah menjadi varian paling menyeramkan dari Covid-19.
Apa sebenarnya NeoCov ini?

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Persib Bandung Melonjak, Gejalanya Tidak Seperti Varian Lain? Ini Penjelasan Dokter

Baca Juga: 12 Klub Konfirmasi Banyak Pemain Positif Covid-19, Liga 1 Seri Bali Akan Dipindahkan?
Dikutip PotensiBadung.com dari Weather.com, Kota Wuhan adalah tempat virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 pertama kali diidentifikasi sehingga kemungkinan menjadi 'titik awal' penyebaran global virus corona baru.
Menurut para peneliti di Tiongkok, NeoCoV adalah jenis baru virus corona yang paling dekat hubungannya dengan MERS-coronavirus, penyebab sindrom pernapasan Timur Tengah.
Dalam pracetak yang belum ditinjau sejawat, situs web bioRxiv mengunggah, para peneliti menambahkan bahwa virus korona khusus ini memiliki sifat yang sama dengan MERS-CoV dan SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

Baca Juga: PSIS Semarang Tak Luput dari Covid-19, Jonathan Cantillana dan Chevaughn Walsh Absen Hadapi Persebaya

Baca Juga: 5 Pemain Terpapar Covid-19, Ini Susunan Pemain PSS Sleman Hadapi Persik Kediri
Diyakini memiliki tingkat kematian yang tinggi dari yang pertama serta dapat membunuh rata-rata satu dari setiap tiga orang yang terinfeksi; dan tingkat transmisi yang tinggi dari yang terakhir.
Peneliti Tiongkok telah mendeteksi virus korona jenis baru ini di antara kelelawar di Afrika Selatan.

Hewan ini telah diidentifikasi sebagai reservoir alami dari banyak virus korona, termasuk SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
"Kita perlu melihat lebih banyak data yang mengkonfirmasi infeksi pada manusia dan tingkat keparahan yang terkait sebelum menjadi cemas," ungkap Profesor Lawrence Young, seorang ahli virus di Universitas Warwick, dikutip PotensiBadung.com dari The Independent.***

Editor: Dinda Fitria Sabila

Sumber: The Independent Weather


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x