Wayan Sastra Perupa Patung Gandrung Ikonik di Banyuwangi Sakit, Bupati: Jasanya Luar Biasa

- 7 Mei 2021, 09:42 WIB
Jenguk Perupa Gandrung Ikonik, Bupati Ipuk: Beliau Berjasa Besar, Semoga Segera Pulih
Jenguk Perupa Gandrung Ikonik, Bupati Ipuk: Beliau Berjasa Besar, Semoga Segera Pulih /Pemkab Banyuwangi/
POTENSI BADUNG - Memasuki kawasan Kabupaten Banyuwangi melalui jalur pantai utara, monumen patung gandrung setinggi 10 meter di kawasan Watudodol Banyuwangi, akan menyambut anda.
 
Patung ikonik ini merupakan karya perupa I Wayan Sastra.
 
Kini, sang perupa itu sakit. Pria berusia 75 tahun tersebut sekitar satu tahun menderita penyakit paru. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pun menjenguk Wayan, dan berharap agar sang seniman segera pulih kembali.
 
 
"Pak Wayan memiliki jasa yang luar biasa bagi pembangunan Banyuwangi. Banyak karya-karyanya yang hingga saat ini masih kita rasakan dan lihat di Banyuwangi," kata Ipuk usai menjenguk Wayan di rumahnya di Lingkungan Brak, Kecamatan Kalipuro, Kamis 6 Mei 2021.
 
Ipuk datang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono.
 
Ipuk meminta kepada Puskesmas Klatak dan Dinas Kesehatan untuk terus memantau kesehatan Wayan. Bahkan Ipuk juga telah mengirimkan tabung oksigen ke rumah bapak tujuh anak tersebut.
 
"Saya minta dokter rutin untuk mengecek kesehatan Pak Wayan. Apabila ada sesuatu segera koordinasikan," pinta Ipuk.
 
Di rumah Wayan, Ipuk terlihat bercengkerama akrab. Ipuk terus memberikan semangat agar segera pulih. 
 
Sejak 1967 atau masa pemerintahan Bupati Djoko Supaat Slamet, Wayan banyak terlibat dalam pembangunan Banyuwangi. Terutama pembuatan patung, monumen, dan lainnya. 
 
Selain membuat monumen patung gandrung yang ikonik setinggi 10 meter di Watudodol, Wayan juga membuat monumen patung gandrung sebagai pembatas wilayah Jember-Banyuwangi, di Gunung Gumitir, Kalibaru. 
 
Wayan juga membuat monumen patung kuda di Kelurahan Sobo, Gelanggang Seni dan Budaya (Gesibu) Banyuwangi, dan banyak lainnya. 
 
Anak kelima Wayan, Joko Purnomo mengatakan, sejak masih muda ayahnya telah banyak diminta untuk terlibat dalam pembangunan oleh pemerintahan. 
 
Joko mengatakan ayahnya adalah seorang pemahat yang sabar dan sederhana. "Bapak bangga bisa ikut membangun Banyuwangi melalui karya-karyanya," tambah Joko.***

Editor: Imam Reza W


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x