Network
PotensiBadung.com – Pengusaha perempuan asal Bali Ni Luh Djelantik sering tampil menyuarakan banyak hal, khususnya tentang Bali.
Belakangan sering mengomentari kebijakan pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster.
Teranyar menyuarakan tentang dugaan diskriminasi yang menimpa pekerja perempuan, Putu Dessy Fridayanthi alias Ecy seorang master of ceremony (MC).
Baca Juga: Menohok, Ecy MC Bali Puji Keramahan Bupati Badung Giri Prasta dan Protokolnya
Juga menyuarakan kebijakan penerapan sistem ganjil genap untuk objek wisata Sanur Denpasar dan Kuta-Badung.
Sosial kontrol yang dilakukan Niluh Djelantik membuat sejumlah netizen memojokan dirinya dengan kata-kata yang kurang pantas. Namun tak membuatnya gentar.
Tidak berbeda jauh dengan Gede Ari Astina alias Jerinx Superman Is Dead (SID). Jerinx juga aktif mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai-nya membawa kesengsaraan bagi masyarakat banyak.
Baca Juga: Sempat Dilarang Tampil, Begini Cerita Ecy Sukses Jadi MC RI 1, Pemula Wajib Tiru
Atas kritikan yang dilontarkan, pria dengan badan bertato itu dinyatakan bersalah atas dugaan ujaran kebencian.
Kasus itu pun harus membuatnya harus rela mendekam di balik jeruji LP kelas IIA Denpasar.
Jerinx kini sudah bebas dan kembali bersama keluarga. Pria itu lebih banyak memberikan aksi sosial dengan memberikan pangan gratis ke masyarakat di sekitar Kuta.
Baca Juga: Pemprov Bali Bakal Terapkan Sistem Ganjil Genap di Kuta, Pengelola : Biarkan Kami Tetap Hidup
Di balik sosok Niluh Djelantik dan Jerinx yang memiliki sensitifitas membela kaum lemah, ternyata kedua pernah berselisih paham.
Niluh Djelantik melalui unggahannya di Instagram mengungkap perihal seteru dirinya terhadap penggebuk drum SID itu.
“Kami pernah berselisih paham dan beda pandangan dengan cara penanganan pandemic,” kata Niluh Djelantik Diinstagram @niluhdjelantik pada Sabtu, 25 September 2021.
Baca Juga: Viral Curhatan Ecy MC di Bali Mengaku Dilarang Tampil di Acara Koster
“Dua anak manusia yang sama-sama memiliki kecintaan begitu besar pada tanah kelahirannya. Musuh kami adalah ketidakadilan,” kata pemilik nama lengkap Niluh Putu Ary Pertami Djelantik itu.
Setelah mengetahui sisi perlawanannya adalah ketidakadilan yang menimpa kakum lemah, Niluh Djelantik pun mengaku kini bersahabat baik dengan Jerinx termasuk sang istri Nora Alexandra.
“Jadi perselisihan sejenak itu telah berlalu dan kami akan gaspol untuk memperjuangkan Bali dengan cara kami yang mungkin dianggap sebagian orang sebagai cara yang keras kepada pejabat publik ataupun sistem yang masih bisa diperbaiki,” katanya.
Niluh Djelantik pun mengajak masyarakat tidak menilai Jerinx dari penampilan dengan badan dipenuhi gambar itu.
“Percayalah, dibalik penampilan sangarnya, sejatinya dia adalah seorang pejuang pemberani yang memiliki hati lembut dan begitu banyak kebaikan dalam dirinya,” ucapnya. ***
