Network
PotensiBadung.com - Rekan sejawat Zaenal Tayeb yang sudah kenal sejak tahun 1997 datang ke pengadilan Negeri (PN) Denpasar untuk memberikan support penuh dan agar kuat menghadapi cobaan ini.
Teman sejawat Zaenal Tayeb ini bernama Jro Gede Putra. Secara khusus dia datang untuk memberikan support kepada mantan promotor tinju dunia itu.
Baca Juga: Kenikmatan Setelah Hijrah, Berawal dari Hijrahnya Rasulullah SAW Hingga Hari Ini
Baca Juga: Lupakan Kekalahan, PSIS Semarang Tatap Laga Selanjutnya, Komisaris Junianto : Tak Perlu Menyalahkan
"Kami sebagai teman baik, saya prihatin karena permasalahan yang menimpa Bapak di daerah ini, kami anggap ini suatu kekeliruan karena ini cobaan kami mensupport Pak Zainal dalam persidangan ini agar lebih semangat, karena dengan semangat itu mereka bisa menerima kenyataan bahwa ini tidak salah sama sekali,"kata Jero, kemarin.
Menurutnya, Zaenal sangat baik orangnya, orangnya kata dia juga dikenal ringan tangan, suka membantu dan berjiwa sosial.
Baca Juga: PSIS Semarang Bakal Digempur Bali United Lewat Cara Ini, Coach Teco Penuhi Kebutuhan Pemain
Baca Juga: Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster Dikabarkan Diincar Sebagai Pelatih Baru Cardiff City
"Saya kenal sama beliau itu dari tahun 97 lah berteman baik dan saya sebagai jero punya keyakinan bahwa pak Zaenal itu tidak melakukan itu semua, itu keyakinan saya sebagai jero, apalagi sampai pak Zaenal dituduh sebagai mafia tanah, itu sama sekali tidak mungkin," ungkapnya.
"Itu keyakinan saya Sebagai Jro ya, kalau sebagai teman lebih yakin lagi saya kalau beliau tidak seperti itu," imbuhnya.
Baca Juga: Pengakuan Wander Luiz Kenapa Dirinya Sulit Cetak Gol di Liga 1 Musim Ini, Sebut Soal Persaingan
Baca Juga: Klasemen BRI Liga 1: PSIS Semarang dan Persib Bandung Jadi Bayang-bayang Bhayangkara FC
Yang dia kenal dari Zaenal adalah, Zaenal senang berbisnis dan banyak bisnis yang mereka punya.
"Kami tahu dari dulu dia orangnya sangat membantu juga dalam proporsi ini bukan seperti tuduhan ini bilang itu mafia tanah itu nggak benar sekali," urainya. ***
