Hobi Konsumsi Minuman dengan Pemanis Buatan? Simak Risiko Bahayanya

- 19 Maret 2024, 09:58 WIB
Ilustrasi gangguan jantung.
Ilustrasi gangguan jantung. /pexels @cottonbrostudio/Pexels/

PotensiBadung.com - Selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan 2024, tak sedikit orang tentunya berburu minuman dan makanan bercita rasa manis.

Namun, ada yang perlu diperhatikan dengan seksama yakni saat mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan.

Berdasarkan sebuah riset terbaru menunjukkan konsumsi minuman dengan pemanis buatan dapat meningkatkan risiko atrial fibrilasi atau kondisi di mana denyut jantung tak beraturan.

Baca Juga: Wisata Budaya: Situs Megalitikum Gunung Padang Cianjur, Lebih Tua Dari Piramida Giza Mesir

Atrial fibrilasi, seperti dilansir dari laman Medical Daily, Selasa 19 Maret 2024, disebutkan bahwa dapat menyebabkan pembekuan darah di jantung.

Kemudian, dapat meningkatkan risiko penyakit stroke, gagal jantung, dan penyakit jantung lainnya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, diperkirakan 12,1 juta orang di AS mengalami atrial fibrilasi pada tahun 2030.

Baca Juga: Pramella Yunidar Pasaribu Pimpin Kanwil Kemenkumham Bali

Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal American Heart Association, mengonsumsi dua liter atau lebih minuman dengan pemanis buatan dalam seminggu secara rutin, meningkatkan risiko gangguan jantung hingga 20 persen.

Penelitian yang menguji 200.000 data diet, dan genetik orang dewasa dari UK Biobank itu, menemukan bahwa 9.362 partisipan menunjukkan gejala atrial fibrilasi dalam sepuluh tahun.

Kepala tim peneliti Ningjian Wang menerangkan, seseorang yang mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan sebanyak 2 liter per minggu memiliki risiko atrial fibrilasi sebanyak 10 persen dibandingkan yang tidak mengonsumsi minuman tersebut.

Baca Juga: Air Terjun Setinggi 200 Meter di Probolinggo, Konon Tempat Semedi Terakhir Gadjah Mada, Cocok Buat Wisata Alam

"Angka ini bisa naik ke 20 persen bagi orang yang mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan sebanyak lebih dari 2 liter per minggu," kata Ningjian.

Oleh karena itu, Ningjian menganjurkan untuk mengurangi atau bahkan menghindari minuman yang mengandung pemanis buatan.

"Bukan berarti meminum minuman dengan pemanis buatan yang rendah gula, dan rendah kalori menjadi lebih sehat, minuman itu juga memiliki risiko terhadap kesehatan tubuh," kata Ningjian.***

Editor: Pipin L Hakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x