Apakah Semua Manusia Masuk Neraka? Ustadz Adi Hidayat Beri Penjelasannya Secara Detailnya

26 September 2021, 10:51 WIB
Ustadz Adi Hidayat paparkan kejelasan surat Maryam ayat 71. /You Tube Adi Hidayat Official

PotensiBadung.com – Setiap manusia pasti mengharapkan surga, karena di dalam Al-Qur’an bahwa surga itu sangat indah dan menyenangkan.

Tapi beberapa waktu lalu, ustadz Adi Hidayat menerima satu pertanyaan dari salah satu jamaahnya, bahwa, di dalam Al-Qur’an ada ayat yang menyatakan bahwa, semua manusia akan masuk neraka.

Pernyataan ini, terdapat pada surat Maryam ayat 71, Potensi Badung kutipkan jawaban ustadz Adi Hidayat secara lengkap, dari kanal You Tube Adi Hidayat Official.

وَاِنْ مِّنْكُمْ اِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلٰى رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّا ۚ

Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan. (QS. Maryam: 71).

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Peringatkan untuk Waspada dengan Musuh yang Sangat Berbahaya Ini

Baca Juga: Rahasia Menggapai Hidayah dalam Al Quran Disampaikan Ustadz Adi Hidayat Agar Bahagia Dunia Akhirat

Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa kutipan satu ayat di atas, merupakan klaim paling favorit dari para orientalis dan para misionaris.

Lalu mereka mengatakan, “Apa gunanya masuk Islam, karena semuanya akan masuk neraka, makanya, mereka membutuhkan juru selamat,” kata ustadz Adi Hidayat menjelaskan.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan lagi bahwa ayat di atas, surat Maryam ayat 71, sesungguhnya tidak berdiri sendiri, ia merupakan rangkaian dari ayat-ayat sebelumnya.

“Dan ayat ini sesungguhnya, tengah menceritakan tentang orang-orang yang ingkar kepada Allah SWT, ditekankan pada ayat sebelumnya,” katanya lagi.

Walaupun begitu, Allah SWT juga memberikan solusi, atau kesempatan, bagi siapa saja yang mau bertaubat, seperti dilihat pada ayat sebelumnya.

Baca Juga: Hidayah Akan Membawa Bahagia, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Baca Juga: Hujan dan Gempa adalah Peringatan dari Allah SWT, Ustadz Adi Hidayat Ajarkan Cara Menyikapinya

ثُمَّ لَنَنْزِعَنَّ مِنْ كُلِّ شِيْعَةٍ اَيُّهُمْ اَشَدُّ عَلَى الرَّحْمٰنِ عِتِيًّا ۚ

Kemudian pasti akan Kami tarik dari setiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. (QS. Maryam: 69).

Jika dilihat dari ayat 69 di atas, sesungguhnya Allah SWT telah memberikan kasih sayangnya secara universal, untuk semua manusia dengan kata Ar-Rahman, untuk menjalani kehidupannya.

Salah satu kasih sayangnya, termasuk pertaubatan yang sangat terbuka, bagi siapapun. Tetapi walaupun demikian, masih saja ada yang membangkang.

“Mencuri itukan bermaksiat, membangkang kepada Allah SWT,” kata ustadz Adi Hidayat.

Setelah penjelasan yang terdapat pada ayat 69 dan seterusnya, maka barulah sampai pada ayat 71 yang disebutkan terdahulu. “Setelah itu, baru sampai pada ayat 71.”

Baca Juga: Tujuan Utama Shalat Jum’at Dipaparkan Ustadz Adi Hidayat pada Salah Satu Khutbah Jum’atnya

Baca Juga: Berhadiah Total Rp100 Juta, Lomba Karya Ilmiyah Adi Hidayat Official Dalam Rangka Peringati Hari Santri

Maka dilihat dari hal di atas, ada kaidah dalam membaca dan memahami Al-Qur’an serta tafsirnya, ustadz Adi Hidayat mengatakan caranya dapat menggunakan cara 2S dan 1L.

S yang pertama yaitu siyaq, siyaq adalah ayat yang sedang kita baca, pada contoh di atas adalah surat Maryam ayat 71 yang tengah dipersoalkan.

S yang kedua yaitu sibaq, lihat hubungan antara ayat sebelumnya dengan ayat yang sedang kita baca, dan yang ketiga adalah lihaq yaitu hubungan ayat yang sedang dibaca dengan ayat setelahnya.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Himbau 25 PSK untuk Ikut Program Mendekat Kepada Al-Qur’an Sekaligus Memfasilitasinya

Baca Juga: Klarifikasi Ustadz Adi Hidayat Mengenai Bacaan Iftitah yang Pernah Menjadi Polemik

Atau kita juga harus tahu, apakah ayat itu berdiri sendiri, “Gak bisa melihat satu ayat itu saja,” kata ustadz Adi Hidayat lagi.

Kesimpulannya, jika kita mau belajar Al-Qur’an, maka belajarlah pada ahlinya, karena seperti  telah disampaikan di atas, bahwa untuk memahami Al-Qur’an, ada kaidahnya sendiri.

Jadi jika pernyataan tentang Al-Qur’an seperti contoh di atas, bukan datang dari ahlinya, bahkan dari orang-orang yang tidak mempelajarinya secara ikhlas, maka sebaiknya memang, diklarifikasikan lagi kepada ahlinya.

 

Editor: Imam Reza W

Sumber: Ustadz Adi Hidayat Official

Tags

Terkini

Terpopuler