11 Orang Meninggal Akibat Lahar Banjir di Lembata, BPBD: Kondisi Gelap dan Warga Tertidur

- 5 April 2021, 08:16 WIB
NTT Berduka akibat bencana alam tanah longsor dan banjir bandang.
NTT Berduka akibat bencana alam tanah longsor dan banjir bandang. /Antara Foto /Dok BPBD

POTENSI BADUNG - Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus melakukan pencarian terhadap warga yang masih hilang tersapu luapan lahar banjir yang terjadi dari Gunung Ile Lewotolok.

Dari sejumlah desa yang terdampak, ada tiga desa yang mengalami dampak paling parah akibat banjir tersebut yaitu Amaka, Tanjung Batu, dan Waowala.

"Tiga desa ini yang paling parah dengan jumlah korban meninggal cukup banyak. Proses pencarian terhadap korban yang hilang dari tiga desa ini masih terus berlangsung," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lembata, Siprianus Meru.

Baca Juga: UPDATE, Banjir Bandang di Bima, 9.245 Rumah Warga Terendam, Puluhan Ribu Jiwa Terdampak

Baca Juga: Sungai Meluap Sebabkan Banjir yang Lumpuhkan Jalur Utama Denpasar-Nusa Dua

Saat terjadi bencana alam, banyak warga yang ada di desa tersebut sedang tidur.

Daerah tersebut juga gelap mengingat saat terjadi bencana alam listrik desa dalam kondisi padam.

Tim BPBD kembali menemukan korban meninggal yang sebelumnya dikabarkan hilang oleh keluarga.

Data yang dirangkum hingga Minggu 4 April kemarin, petugas BPBD Kabupaten Lembata, NTT kembali telah menemukan sebanyak 5 orang dalam keadaan meninggal dunia.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari ANTARA, korban tewas tersebut bertambah lima orang dan kini jumlahnya 11 orang.

Halaman:

Editor: Mifta Putra

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x