PotensiBadung.com - FIFA angkat bicara mengenai tragedi memilukan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Sabtu, 1 Oktober 2022 menjadi peristiwa yang memilukan bagi dunia sepakbola Indonesia yang harus memakan korban jiwa.
Laga pekan ke-11 BRI Liga 1 2022/2023 yang menyajikan laga derby Jawa Timur antara Arema FC vs Persebaya Surabaya menjadi awal peristiwa memilukan ini.
Arema FC yang kalah di kandang sendiri memicu kekecewaan oknum supporter yang menerobos ke dalam lapangan usai pertandingan.
Untuk mencegah kerumunan semakin chaos, kepolisian menembakkan gas air mata yang jelas-jelas tidak diperbolehkan menurut aturan FIFA.
Alhasil para penonton yang hadir panik dan berlarian ke luar stadion. Berdesakan membuat para penonton terinjak-injak dan kekurangan oksigen.
Hingga saat ini, sudah terhitung 182 korban meninggal akibat kerusuhan di stadion Kanjuhuran tersebut.
Jumlah korban meninggal dikonfirmasi langsung dari twit akun suporter @aremafc yang menyebutkan berdasarkan data yang diperoleh korban jiwa mencapai 182 orang.
Di mana pihak suporter Arema FC sampai detik ini masih terus membantu proses rekapitulasi dan verifikasi terutama bagi korban tanpa identitas yang diketahui jumlahnya terus bertambah.
Baca Juga: ANEH Gas Air Mata Dilarang FIFA, Kenapa Masih Dipakai di Stadion Kanjuruhan?
Baca Juga: RESMI Laga Big Match Persib Bandung vs Persija Jakarta DITUNDA, BRI Liga 1 Dihentikan Sepekan
Jumlah korban meninggal awalnya dikonfirmasi oleh kepolisian sekitar 127 orang. Namun, korban terus bertambah sampai hari ini.
Peristiwa ini menjadi tragedi paling mematikan yang pernah terjadi si pertandingan sepak bola dunia.
Tak ayal banyak ucapan bela sungkawa diberikan oleh berbagai klub dan organisasi sepakbola dunia. Presiden FIFA juga turut prihatin dengan kejadian kali ini.
Baca Juga: RESMI Laga Big Match Persib Bandung vs Persija Jakarta DITUNDA, BRI Liga 1 Dihentikan Sepekan
"Dunia sepak bola sedang dihebohkan menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan," kata Presiden FIFA Gianni Infantino.
Dikutip tim PotensiBadung.cok dari fifa.com, Gianni Infantino juga mengatakan bahwa hari inu adalah hari yang gelap bagi dunia sepakbola dunia.
“Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi di luar pemahaman,"
"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini,"
"Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban. terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini.” tutupnya.***