Baca Juga: Jakarta International Stadium, Dulu Ditolak Kini Dipilih untuk Piala AFF 2022
Baca Juga: Pasca Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Libatkan Konsultan dari Beberapa Negara untuk Lakukan Pembenahan
Jadi kami melakukan tiga kali uji kelayakan, karena saya harus membuktikan pemahaman bisnis dan hanya ada sedikit klub, jujur, di mana kamu harus memahami bisnis,” ujarnya.
Alih-alih dibeli oleh investor Timur Tengah, Liverpool justru jatuh ke tangan Tom Hicks dan George Billet Jr. yang kemudian dibeli oleh FSG pada tahun 2010 karena mereka terlanjur memiliki hutang besar selama memegang saham klub.
DIC saat ini nampaknya memiliki peluang yang lebih baik daripada 15 tahun lalu setelah FSG memutuskan untuk menjual Liverpool.
Baca Juga: Tanpa Khvicha Kvaratskhelia, Napoli Menang atas Empoli, Jarak Poin Makin Jauh dengan AC Milan
Baca Juga: Elkan Baggott dkk Menang Lawan Tim Premier League, Gillingham FC Lolos ke Babak Keempat Carabao Cup
Apabila itu terjadi, maka Liverpool akan menambah jumlah klub Eropa yang dimiliki oleh pengusaha asal Timur Tengah.
Beberapa klub Eropa yang sudah dibeli oleh investor asal Timur Tengah di antaranya; Newcastle yang dibeli oleh investor asal Arab Saudi tahun 2021 lalu, Manchester City yang dibeli oleh investor asal Abu Dhabi pada 2008, dan Paris Saint Germain yang dibeli oleh investor asal Qatar pada tahun 2011.***