Tak Bayar Arisan Rp 300 Juta, Mobil Milik Warga di Badung Dirampas

- 4 Maret 2021, 16:21 WIB
Polda Bali menangkap lima orang merampas mobil karena tak bayar arisan Rp 300 juta.
Polda Bali menangkap lima orang merampas mobil karena tak bayar arisan Rp 300 juta. /Polda Bali

POTENSIBADUNG.COM - Polisi menangkap lima orang karena merampas mobil Honda CRV milik warga berinisial M, di Jalan Muding, Kerobokan, Badung, Bali, Rabu 10 Februari 2021.

Mobil dirampas karena M belum membayar uang arisan senilai Rp 300 juta.

Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan perampasan ini diotaki oleh NKO yang merupakam teman arisan M. NKO menyewa empat orang untuk merampas mobil milik M sebagai jaminan.

Baca Juga: Suami Istri Kerja Sama Curi Motor di Villa Bali Terungkap

“Dia mengambil mobil sebagai jaminan pembayaran utang dan memaksa dengan ancaman dengan membayar seseoang Rp 5 juta untuk tagihan utang,” kata dia saat dihubungi, Kamis 4 Maret 2021.

Perampasan ini terjadi pada Rabu sekitar pukul 20.00 WITA di rumah M yang terletak di Jalan Muding, Kerobokan Utara, Kuta, Badung, Bali.

M yang saat itu tidak di rumah tiba-tiba ditelepon tetangganya.

Baca Juga: Duel Maut dan Sabetan Celurit di Jalan Danau Tempe, Arifin Dituntut 11 Tahun Penjara

Tetangganya mengatakan, mobil diambil paksa 4 orang yang diduga preman.

Mengetahui mobilnya dibawa, M lalu lapor ke polisi.

M yang takut lalu melapor ke polisi. Polisi berhasil menangkap 4 preman di rumah mereka masing-masing, Selasa (2/3) lalu. Polisi juga menangkap Okta Riani.

“Bahwa benar terlapor dan rekan rekanya mengakui mengambil unit mobil CRV warna DK 693 KN tersebut menggunakan kunci palsu dari saksi,” katanya.

Atas perbuatan lima tersangka tersebut, mereka dijerat dengan Pasal 336 KUHP dengan ancaman pidana lima tahun penjara.

Dhujandhani mengatakan, warga bisa melapor ke polisi apabila mendapat ancaman dari preman. Dia juga mengancam menembak para preman apabila mengganggu keamana warga.

“Kami tidak segan-segan melakukan tindakan tegas terukur manakala praktik premanisme terjadi di Bali. Tidak ada tempat sejengkal pun untuk premanisme di Pulau Dewata,” kata dia. ***

Editor: Imam Reza W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x