Bali Buka 14 Oktober 2021, Pemprov Gelar Simulasi Kedatangan Wisman di Bandara Ngurah Rai

- 10 Oktober 2021, 08:36 WIB
Bali Buka 14 Oktober 2021, Pemprov Gelar Simulasi Kedatangan Wisman di Bandara Ngurah Rai
Bali Buka 14 Oktober 2021, Pemprov Gelar Simulasi Kedatangan Wisman di Bandara Ngurah Rai /Humas Bandara Ngurah Rai/

PotensiBadung.com- Pemerintah Provinsi Bali menggelar simulasi terkait kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) di terminal kedatangan internasional, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali Sabtu 9 Oktober 2021.

Simulasi tersebut merupakan bagian dari persiapan pembukaan Bali untuk wisman yang rencananya akan dimulai 14 Oktobr 2021 mendatang.

Dikutip PotensiBadung.com dari laman resmi baliprov.go.id, Sabtu 9 Oktober 2021, simulasi tersebut melibatkan 90 peserta yang merupakan komunitas bandara, terdiri dari 88 dewasa dan 2 anak-anak.

Baca Juga: Selamat! Anak Kedua Paula Lahir Sehat, Baim Wong Posting Foto Kecil Kiano

Baca Juga: Pariwisata Bali Dibuka, Presiden Jokowi Ingatkan Hal Penting Jelang 14 Oktober

Para penumpang disimulasikan datang dari Bandara Incheon Korea Selatan.

Mereka memperagakan seluruh prosedur yang telah ditetapkan menjadi SOP kedatangan penumpang dari luar negeri di Bandara Ngurah Rai.

Begitu mendarat dan tiba di terminal kedatangan, para penumpang harus melewati prosedur pengecekan suhu tubuh melalui thermo scanner yang diantau petugas.

Penumpang dengan suhu badan 38 derajat celcius atau lebih rendah, dapat melanjutkan proses selanjutnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Meninjau Fasilitas Penyelenggara KTT G20 di Bali, Pakaian Iriana Jokowi jadi Sorotan Netizen

Baca Juga: Kantongi Sertifikat Kesehatan, Balai KSDA Bali Pindahkan 2 Ekor Siamang ke Sumatera Barat

Sedangkan mereka yang suhu badannya di atas 38 derajat celcius, diarahkan menuju ruang pemeriksaan lanjutan.

Apabila hasil observasi menunjukkan sehat, maka penumpang tersebut dapat melanjutkan proses berikutnya.

Sebaliknya, jika hasil observasi menunjukkan yang bersangkutan tidak sehat, akan dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Selanjutnya, penumpang yang sudah melewati alur tersebut akan diarahkan konter registrasi yang dilayani oleh petugas dari Satgas Covid-19.

Di sana, penumpang akan melakukan input data dan petugas melakukan kontrol data serta print barcode.

Dilanjutkan proses berikutnya, penumpang harus melewati pemeriksaan dokumen kesehatan dan hotel karantina yang dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dengan melakukan barcode tapping.

Petugas juga akan mengambil sample RT-PCR penumpang, di mana pihak pengelola bandara telah menyiapkan 20 bilik tes.

Penumpang diarahkan ke konter imigrasi untuk pemeriksaan dokumen keimigrasian. Lanjut ke pengambilan bagasi milik penumpang di conveyor belt dan pemindaian barcode electronic customs declaration oleh petugas bea cukai.

Selama menunggu hasil RT-PCR, penumpang diprsilahkan untuk menunggu di ruang yang telah ditentukan. Di sana juga aakan dilakukan pendataan oleh pihak hotel karantina yang diperkirakan membutuhkan waktu 60 menit.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengatakan simulasi menjadi bagian yang sangat penting untuk menguji SOP yang telah dirancang dengan sangat baik di atas kertas.

“Kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi kebijakan pemerintah, di mana mulai tanggal 14 Oktober mendatang Bandara Ngurah Rai dibuka untuk penerbangan internasional, khususnya wisatawan manca negara,” ujarnya yang juga selaku Ketua Harian Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali.

Dikatakan, dalam hal ini seluruh stakeholder bertanggung jawab memastikan SOP bisa dilaksanakan dengan baik di lapangan.

“SOP ini harus mampu mengendalikan arus kedatangan penumpang dari baru datang, pengambilan sampel RT-PCR, proses pemeriksaan imigrasi dan bea cukai hingga holding area dan diantarkan ke tempat menginap sementara atau rumah sakit bagi yang hasil RT-PCR positif Covid-19. Dokumennya sudah kita buat, hari ini disimulasikan agar nanti pada pelaksanaannya berjalan lancar,” urainya.

Masih dalam keterangannya, Dewa Indra juga berharap SOP dilaksanakan dengan baik agar dua tujuan bisa tercapai yaitu recovery perekonomian Bali dan Covid-19 di Bali tetap terkendali.

“Pintu Bali untuk wisatawan dibuka, tapi kasus Covid-19 tak boleh naik. Itu yang harus menjadi konsen semua pihak. Oleh sebab itu, SOP ini harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,”katanya. ***

Editor: Mifta Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x