Pantang lengah, dr. Cokorda Bagus mengaku pihaknya merancang webinar setiap bulan bekerja sama dengan 5 lembaga.
Yakni Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Cabang Bali, Dewanta Mental Health, Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), Lembaga Anak Bangsa (LAB), dan RSUD Mangusada.
“Kami juga berusaha melakukan edukasi dan sosialisasi di berbagai media elektronik seperti radio dan televisi bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi Bali dan Pakis Bali,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, lonjakan kasus bunuh diri di Bali sepanjang tahun 2021 disikapi serius berbagai pihak.
Baca Juga: Manchester City Bobol 2 Gol Lebih Dulu, The Cityzens Comeback Kalahkan Aston Villa 3-2
Baca Juga: Piala Presiden 2022: Persis Solo Tuan Rumah, Kritik Bos Borneo FC, Persib, Arema FC, Persija Terkuat
Pasalnya, kenaikan kasus bunuh diri nyaris menyentuh angka 100 persen, yakni dari 47 orang laki-laki dan 21 wanita di tahun 2020 menjadi 92 laki-laki dan 33 wanita di tahun 2021.
“Dari 68 kasus di tahun 2020 menjadi 125 kasus di tahun 2021,” ungkap dr. Cokorda Bagus. ***