PotensiBadung.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Provinsi Bali bersama Desa Adat Intaran, Kekal Bali, dan Frontier Bali menolak Proyek LNG alias Liquefied Natural Gas di Kawasan Mangrove.
Penolakan LNG yang merupakan gas metana dengan komposisi 90 persen metana (CH4) yang dicairkan pada tekanan atmosfer dan suhu -163 derajat celsius itu disampaikan dalam acara Sosialisasi Rencana Proyek Terminal LNG Bali Sidakarya oleh Dewata Energi Bersih dan Perusda Bali yang diadakan di Gedung Pertemuan Madu Sedana, Intaran, Sanur, Denpasar, Sabtu, 21 Mei 2022.
Baca Juga: Wanita Gemuk Wajib Waspadai Kolesistitis
Baca Juga: ANTRABEZ Angkat Martabat Napi Lapas Kerobokan
Desa Adat Intaran, Kekal Bali, Frontier-Bali, serta Walhi Bali mengaku khawatir dengan pembangunan proyek tersebut. Pasalnya terdapat beberapa kawasan suci yang akan terkena dampak pembangunan Terminal LNG.
Direktur Walhi Bali, Made Krisna Dinata mengungkapkan kekhawatiran terhadap rencana pembangunan Terminal LNG di kawasan pesisir ini cukup beralasan. Pembangunan tersebut berpotensi hancurkan kawasan suci, khususnya Pura di wewidangan Desa Adat Intaran Sanur yang terletak tak jauh dari tempat terminal ini akan dibangun.
Krisna juga mengungkapkan bahwa terdapat enam titik suci pura yang berada di kawasan yang akan dibangun Terminal LNG tersebut. “Di pesisir Sanur kami kurang lebih mendapati enam titik suci Pura yang ada,” paparnya.
Baca Juga: Selain Minta Panser Biru dan Snex Penuhi Stadion, Komisaris PSIS Junianto Juga Minta Ini