PotensiBadung.com - Bagi CEO Dorna Sport, Carmelo Ezpeleta, MotoGP yang jauh dari Eropa merupakan suatu keharusan untuk masa depan MotoGP itu sendiri, karena memberikan pendapatan yang lebih besar.
“Secara pribadi, saya akan hidup dengan sangat baik pada 15 balapan, namun kami harus terus memperpanjang musim, karena minat pada MotoGP telah tumbuh secara signifikan,” ungkapnya kepada Speedweek.
Ia juga menekankan pentingnya mengunjungi negara-negara baru.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Dikabarkan Kembali Berbuat Ulah di Timnas Portugal
“Kami kehilangan uang dengan balapan di Eropa, kami harus mengatakannya dengan jelas kepada tim dan pabrikan.
“Dalam kontrak kami dengan tim-tim, kami menyepakati maksimum 22 Grand Prix. Namun, apabila Anda menyelenggarakan lebih dari 20 Grand Prix, biayanya akan meningkat secara signifikan,” ucapnya.
“Kami bersaing dengan kejuaraan lain dan kami harus berkompromi saat membuat kalender. Kami harus mempertimbangkan keinginan para promotor. Selain itu, kami juga ingin menghindari bentrok dengan Formula 1 bagi para broadcaster, atau setidaknya tidak berada di zona waktu yang sama,” imbuhnya.
Baca Juga: Kekasih Cristiano Ronaldo, Georgina Rodriguez Sindir Pelatih Portugal
Baca Juga: BRI Liga 1: Laga Melawan Borneo FC, PSIS Semarang Bisa Menang Beruntun?
Dorna dan Ezpeleta saat ini sedang melihat pasar pertumbuhan di luar Eropa, seperti Kazakhstan dan India.
Sementara nota kesepahaman telah dicapai dengan Arab Saudi untuk beberapa tahun mendatang.
“Kami ditanya mengapa kami pergi ke Kazakhstan. Penjelasannya, tidak ada penyelenggara lain yang menerima tanggal itu pada Juli. Tanpa sirkuit Sokol, akan ada jeda musim panas selama lima minggu, seperti pada 2022 ketika GP Finlandia dibatalkan. Kami tidak bisa menghilang dari kancah motorsport begitu lama,” tegasnya.***