Bahaya, Rendahnya Penggunakan Masker di Pusat Kebugaran Picu Penularan Covid-19

- 1 Maret 2021, 02:53 WIB
Ilustrasi penggunaan masker di pusat kebugaran.
Ilustrasi penggunaan masker di pusat kebugaran. /Freepik

POTENSIBADUNG.COM - Pusat kebugaran atau gim menjadi tempat yang berbahaya dalam penularan Covid-19. Karena seringkali peserta gim melepaskan masker saat mereka sedang beraktivitas di tempat ini.

Dalam dua laporan yang diterbitkan pada 24 Februari 2021 lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengumumkan bahwa beberapa wabah Covid-19 dapat dikaitkan dengan kelas kebugaran di gim di Chicago dan Honolulu. Penyebabnya akibat masker tidak digunakan secara luas di pusat kebugaran.

Antara 24 Agustus dan 1 September 2020, fasilitas olahraga Chicago menawarkan empat hingga delapan kelas dalam ruangan intensitas tinggi setiap hari. Kelas dibatasi kapasitas 25%, dan untuk masuk ke kelas, peserta harus diperiksa suhu tubuhnya, diskrining untuk gejala Covid-19, dan memakai masker wajah. Namun, para peserta diizinkan untuk melepas masker mereka selama kelas berlangsung dan itulah yang dilakukan kebanyakan orang.

Baca Juga: Bali Jadi Target Peredaran Uang Palsu Rp2,8 Triliun, Bentuknya Dolar, Yuan hingga Ringgit

Baca Juga: Rentetan Suap yang Diduga Diterima Gubernur Nurdin Abdullah dari Para Kontraktor, Totalnya Rp5,4 M

Ternyata, 76% peserta tidak secara teratur menggunakan masker mereka selama kelas-kelas ini. Dan meskipun orang-orang harus membawa tikar dan beban mereka sendiri dan menjaga jarak setidaknya enam kaki satu sama lain, 49 dari 81 orang yang pergi ke kelas kebugaran langsung mengidap Covid-19.

Dan enam orang lainnya memiliki kemungkinan kasus. Dari mereka dengan kasus yang dikonfirmasi atau mungkin, 78% berpartisipasi dalam kelas sementara berpotensi menularkan. Tingkat Covid-19 lebih tinggi di antara mereka yang tidak sering memakai masker selama kelas.

Di Hawaii, 21 kasus Covid-19 dilacak ke instruktur yang tidak memakai masker selama kelas. Kembali pada bulan Juni, hanya empat jam sebelum gejala yang dialami instruktur dimulai, dia telah memimpin kelas bersepeda stasioner selama satu jam dengan 10 peserta.

Baca Juga: 37 Warga 1 Lingkungan di Karangasem Terpapar Covid-19

Baca Juga: Sebarkan Pengaruh Positif dan Optimisme Lewat Duta Wisata Jegeg Bagus Badung

Dan diketahui pintu dan jendela ruangan ditutup, dan ada tiga kipas lantai besar yang diarahkan ke kelas agar peserta tetap sejuk. Instruktur berada di atas tumpuan, menghadap kelas, meneriakkan instruksi dan motivasi. Mengikuti protokol fasilitas, tidak ada yang memakai topeng saat berolahraga. Semua 10 peserta terjangkit Covid-19.

Salah satu peserta tersebut kebetulan adalah pelatih pribadi di fasilitas yang berbeda. Sebelum gejalanya berkembang dan sebelum akhirnya dirawat di unit perawatan intensif di rumah sakit dan dia terus memberikan pelatihan pribadi dan mengajar kelas kickboxing. Sesi yang dia pimpin di fasilitasnya dimana dia dan semua tidak memakai masker, kecuali dua peserta yang tetap memakai maskerdikaitkan dengan 11 kasus Covid-19 lainnya.

Meskipun data tentang penularan Covid-19 di fasilitas olahraga terbatas, laporan sekarang termasuk dua yang terbaru ini  menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas pernapasan dapat memfasilitasi penularan. Jadi, kasus-kasus ini menyoroti pentingnya memakai masker dan mengikuti tindakan pencegahan lainnya saat berolahraga bersama orang lain.

Baca Juga: Bali Jadi Target Peredaran Uang Palsu Rp2,8 Triliun, Bentuknya Dolar, Yuan hingga Ringgit

Baca Juga: Peredaran Uang Palsu Dolar hingga Ringgit Hantui Wilayah Jawa-Bali, Polisi Masih Buru Otaknya

"Untuk mengurangi penularan SARS-CoV-2 di fasilitas kebugaran, anggota staf dan pelanggan harus memakai masker, dan fasilitas harus menerapkan penggunaan masker yang konsisten dan benar (termasuk selama aktivitas berintensitas tinggi) dan jarak fisik, meningkatkan ventilasi, dan mengingatkan pelanggan dan anggota staf untuk tinggal di rumah saat sakit, " CDC menulis dalam laporannya.

Tentu saja, berolahraga di luar ruangan atau bahkan secara virtual dapat mengurangi risiko penyebaran atau penularan Covid-19.***

Editor: Hari Santoso

Sumber: Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x