Spaso mencontohkan, dirinya terus mengejar ambisi di liga dan timnas meski usianya telah menginjak 35 tahun.
Dia juga mengaku masih ingin lebih walau dia pun sudah mengoleksi tiga gelar juara Liga 1 Indonesia, sekali bersama Bhayangkara FC dan dua kali bersama Bali United.
Baca Juga: WELCOME, PSIS Semarang Resmikan 2 Pemain Baru di Detik-detik Jelang Laga vs Persib Bandung
"Saya 'top scorer' sepanjang masa Liga 1 tetapi saya masih mau membuat 100 gol. Kalau sudah 100 gol, saya pasti mau 110 gol, 120 gol. Saya suka membuat sejarah di sepak bola Indonesia. Saya membantu Bali United juara Liga 1 dua kali beruntun, bagaimana kalau tiga kali tentu itu lebih baik lagi," papar memberi contoh.
Spaso tidak setuju dengan anggapan bahwa penyerang lokal Indonesia tidak berkembang karena kebanyakan klub, khususnya Liga 1 di Indonesia yang menggunakan jasa striker asing.
Menurut dia, klub-klub di Liga Thailand dan Vietnam juga mengandalkan penyerang impor. Akan tetapi, jelasnya, dua negara itu tetap menghasilkan penyerang lokal yang bagus.
Baca Juga: Grace Natalie: Mahfud MD Kecewa, Apalagi Korban Indosurya yang Kehilangan Duitnya
Contohnya Nguyen Tien Linh (Vietnam) yang menjadi top skor Piala AFF 2022 dengan enam gol bersama penyerang Thailand Teerasil Dangda. ***