PotensiBadung.com - KAGET dan KECEWA! Finance Track G20 Batal di Bali, Pelaku Pariwisata Minta Kembalikan ke Agenda Awal: Demi Stabilitas Pertumbuhan Pariwisata.
Baru-baru ini beredar surat Kementerian Keuangan RI yang menyatakan bahwa kegiatan Presiden G20 Finance Track (jalur keuangan) tahun 2022 yakni kegiatan 2nd FCBD & 1st FMCBG yang awalnya direncanakan akan terlaksana di Bali pada 15 -18 Februari dibatalkan.
Pembatalan tersebut tak lain karena mempertimbangkan alasan kesehatan.
Dalam surat tersebut disebutkan bahwa kegiatan yang awalnya dijadwalkan dilaksanakan di Bali akan indah ke Jakarta.
Terkait pemindahan satu agenda tersebut, pelaku pariwisata yang tergabung dalam APPMB (Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali) mengaku kaget dan kecewa.
“Dari surat tersebut jelas terlihat adanya inkonsistensi jadwal dan menunjukkan sesuatu yang kurang pada Bali, meskipun kita tahu bahwa kegiatan G20 puncaknya adalah G20 Leaders Summit,” kata Ketua APPMB, Puspa Negara dikutip PotensiBadung melalui rilis yang dikirim.
Sesuai jadwal, Bali mendapatkan 35 agenda termasuk puncak G20. Sedangkan kota lainnya yang mendapatkan agenda yakni Bogor (2), Surabaya (6), Jogja (14), Solo (1), Jakarta (16), Labuan Bajo (7), Medan( 2), Lombok (7) dan Manado( 4).
Baca Juga: Janji Egy Maulana Vikri untuk FK Senica, Didoakan Kedua Orang Tua Kejar Mimpi Bermain di La Liga
Jadi dengan dipindahkannya jadwal Finance Track G20 dari Bali ke Jakarta, agenda untuk di Pulau Dewata berkurang.
Meski agenda tersebut termasuk dalam pra KTT G20 tetap saja pembatalan ini menurut Puspanegara memunculkan tanda tanya, kekagetan dan kekecewaan.
Dengan demikian, katanya, Bali terlihat tidak siap atau sengaja dilemahkan di tengah harapan besar masyarakat menyukseskan semua rangkaian KTT G20 di Pulau Dewata.
Bagi APPMB sejauh ini, untuk menyukseskan G20, rakyat Bali begitu bersemangat, terlebih insan pariwisata begitu patuh baik terhadap profesi maupun himbauan-himbauan. Pasalnya, masyarakat ingin Bali lebih cepat pulih dari keterpurukan ekonomi yang masih berlangsung sampai detik ini.
“Tetapi kenapa jadwal dirubah?Apakah pemimpin Bali tidak berani mempertahankan agenda ini di tengah prestasi tinggi terhadap penanganan covid 19? Katanya Bali terbaik dalam cegah tangkal covid? Katanya Bali baik baik-baik saja? Kenapa ada pergeseran agenda?,” ujarnya.
Terkait hal ini, menurutnya akan menimbulkan interpretasi yang beragam terutama pelaku pariwisata merasa dipermainkan oleh kebijakan pusat atau ketidak berdayaan pemimpin daerah.
Menurutnya,perubahan agenda ini sangat sensitif bagi Bali karena Bali harus tetap firm dalam tahapan pemulihan.
Baca Juga: Taisei Marukawa Gabung Persis Solo Musim Depan? Presiden Persebaya Turun Tangan dan Tegaskan Hal Ini
“Jika pemindahan itu karena alasan Covid-19 atau omicron, justru dibanding Jakarta kasus di Bali jauh lebih sedikit. Oleh karena itu kami APPBM tetap berharap semua agenda KTT G20 di Bali tidak ada yg cancel, berubah atau postpone, untuk menjaga stabilitas pemulihan Bali.
“Usul kami, kembalikan jadwal Finace Track G20 ke Bali jangan di rubah sebagai wujud menciptakan stabilitas pertumbuhan pariwisata Bali untuk mempercepat recovery,” tegasnya. ***