Baca Juga: Gawat, Bintang Baru Liverpool Disebut Bisa Perkuat Timor Leste? Ancaman Serius Negara Asia Tenggara
“Filosofinya nedunin Ida Bhatari Ayu Mas Membah. Suecan Ida memang membah, mengalir. Persepsi ini kami angkat lewat pertunjukkan seni supaya masyarakat memiliki perhatian terhadap danau. Tidak sekadar apresiasi tentang konsep dan filosofi estetika pertunjukannya saja, melainkan napak pertiwi ikut menjaga danau, khususnya Danau Batur,” terangnya.
Mengapa memilih pertunjukkan seni dan budaya?
Ari Dwipayana yang tercatat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kagama Pusat menilai pendekatan yang paling mudah dipahami masyarakat bisa disajikan lewat pertunjukkan seni.
Seni ungkapnya menimbulkan sentuhan rasa dan estetika yang menghadirkan keindahan sekaligus kesadaran untuk menyelamatkan Danau Batur.
“Ada nilai dalam keindahan sekaligus edukasi. Itu cara kami untuk mengampanyekan perjuangan menyelamatkan Danau Batur demi anak cucu kita ke depan. Bukan dengan hard power, melainkan secara soft power sehingga timbul kesadaran dari hati nurani. Orang Bali itu kalau disentuh hatinya maka rasa kesadarannya pasti tumbuh. Kami memilih seni untuk membangun gerakan kesadaran,” tutupnya. ***