Sulit Tidur Akibat Covid-19 Bisa Berujung pada Insomnia

- 5 Maret 2021, 09:23 WIB
Ilustrassi stres sulit tidur
Ilustrassi stres sulit tidur /Pixabay

POTENSIBADUNG.COM - Tidur yang tidak nyenyak (terfragmentasi) dan mimpi mungkin umum terjadi sekarang di tengah pandemi Covid-19 dan hal ini bisa memicu insomnia. Padahal tidur memiliki banyak manfaat terkait dengan stres dan cemas.

Tidur sebenarnya memiliki manfaat kesehatan banyak: mengurangi peradangan, stres, dan risiko depresi; meningkatkan fungsi kognitif; dan membantu tubuh memperbaiki dirinya sendiri dan menangkal penyakit. Saat ini, di tengah Covid-19, tidur malam yang nyenyak menjadi sangat penting, tetapi banyak orang berjuang untuk mendapatkan delapan jam mereka.

Menurut laporan terbaru dari Express Scripts, penggunaan obat antiinsomnia, antikecemasan, dan antidepresan telah melonjak di Amerika, dengan resep lengkap meningkat 21% antara Februari dan Maret 2020 setelah penggunaan menurun antara 2015 dan 2019. Angka-angka itu memuncak selama pekan tanggal 15 Maret 2020, pekan yang sama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Covid-19 sebagai pandemi dan AS mengumumkan keadaan darurat nasional.

Baca Juga: Perbedaan Virus Corona B117 Dengan Covid-19 yang Kini Beredar, Disebut Lebih Ganas Dan Lebih Menular

Situasi Covid-19 belum pernah terjadi sebelumnya dan biasanya sebagian besar berfokus pada hal-hal negatif. Tingkat kecemasan tinggi, yang dapat menyebabkan tidur terfragmentasi, jadwal tidur yang tidak biasa.

Efek coronavirus pada kebiasaan tidur orang juga menarik perhatian para peneliti. Di Institut Turner untuk Kesehatan Otak dan Mental di Universitas Monash Australia, Dr Melinda Jackson dan timnya menjalankan penelitian yang secara khusus membahas gejala insomnia selama pandemi.

Baca Juga: Tim Tabur Kejagung Tangkap Buronan Fidusia

"Dampak pandemi ini memiliki dampak ekonomi, kesehatan, dan sosial yang sangat besar, ​​semuanya dapat memengaruhi cara kita tidur," kata Dr. Jackson. Ia menambahkan pihaknya tertarik untuk menentukan dampak sosial dari Covid-19 dan isolasi diri terhadap tidur, serta tingkat stres dan suasana hati.

Hasil awal menunjukkan ada sesuatu dikotomi yang sedang terjadi. “Beberapa orang melaporkan kurang tidur atau kurang tidur dari biasanya, sedangkan ada orang lain yang menikmati kenyataan bahwa mereka tidak harus bangun pada waktu yang tetap setiap hari dan tidur lebih banyak,” kata Dr. Jackson.

Halaman:

Editor: Hari Santoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x