Network
POTENSIBADUNG.COM - Tiga perusahaan farmasi besar telah memulai uji coba vaksin Covid-19 pada anak-anak. Tetapi hal ini tidak berarti vaksinasi anak-anak sudah dekat.
Setiap hari, bertambah terus jumlah orang menerima vaksinasi Covid-19, seperti di Amerika Serikat yang memberikan lebih dari 65 juta dosis. Tetapi satu kelompok, anak-anak, masih belum bisa mendapatkan vaksin, meskipun banyak ahli setuju bahwa mereka perlu divaksinasi agar kehidupan kembali normal.
Uji klinis awal untuk vaksin Covid-19 tidak melibatkan anak-anak, yang merupakan praktik standar. Namun pada musim gugur, Pfizer meluncurkan uji coba remaja pada anak-anak berusia 12 tahun, dan banyak perusahaan farmasi mengikuti.
Baca Juga: Pagi hingga Siang Ini Ada Hari Tanpa Bayangan di Bali, Sudah Cek Belum?
Pada bulan Desember, Moderna memulai uji coba pada anak-anak antara usia 12 dan 17 tahun, dan awal bulan ini, AstraZeneca mengumumkan rencana untuk menguji vaksinnya pada anak-anak berusia 6 tahun di tiga kota di Inggris Raya.
Dua pembuat vaksin lainnya berlomba untuk mendapatkan otorisasi penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, yaitu Johnson & Johnson dan Novavax. Keduanya belum mengumumkan rencana konkret untuk uji coba pada remaja dan anak-anak yang lebih kecil, meskipun yang pertama telah mengajukan EUA untuk orang dewasa, dan FDA dijadwalkan untuk memeriksanya hari Jumat. (AstraZeneca juga tidak memiliki EUA dari FDA.)
Baca Juga: Waspadai 4 Alasan Seseorang Untuk Melakukan Perselingkuhan Dan Diulangi Berkali-Kali
Kapan anak-anak dari segala usia akan memiliki akses ke vaksin Covid-19 masih terus berubah dan akan bergantung pada kapan data dari uji coba ini dirilis. Inilah yang kita ketahui sekarang tentang apa yang mungkin diungkapkan pencobaan dan apa artinya bagi sekolah di musim gugur.***
